KBK.NEWS, MARTAPURA – Rapat terakhir Pansus PT Baramarta DPRD Kabupaten Banjar akhirnya dihadiri PT Madhani Talatah Nusantara, namun hanya perwakilan bukan direktur utamanya, Minggu (26/11/2023).
Pansus PT Baramarta DPRD Kabupaten Banjar kemarin, Sabtu (25/11/2023) kembali menggelar rapat dan dihadiri PT Madhani Talatah Nusantara yang sebelumnya 2 kali tidak hadir. Rapat yang digelar di Gedung DPRD Kabupaten Banjar tersebut PT Madhani Talatah Nusantara tidak dihadiri direktur utamanya, namun hanya perwakilannya saja.
PT Madhani Talatah Nusantara yang hanya menghadirkan perwakilan saja, diduga tidak mampu memberikan keterangan secara rinci tentang banyak hal yang diperlukan Pansus PT Baramarta DPRD Kabupaten Banjar. Hal yang diminta keterangan diantaranya kerjasama dengan PT Baramarta terkait produksi batu bara dan nilai jualnya, apalagi penjualan batu bara tersebut melalui perusahaan lain atau pihak ketiga.
Kantor Bupati Banjar Digoyang Aksi Unjuk Rasa Terkait PT Baramarta
Diduga batu bara yang dijual melalui pihak ketiga harganya jauh lebih rendah dibanding harga pasar dunia, misalnya harga pasar Rp 1,5 juta, namun hanya dijual Rp 500 ribu per ton.
Untuk mengetahui data riil hasil rapat Pansus PT Baramarta DPRD Kabupaten Banjar yang menghadirkan PT Madhani Talatah Nusantara tersebut dilakukan upaya konfirmasi kepada Ketua Pansus, Heru Pribadi Jaya. Namun, setelah beberapa kali dikontak tidak tersambung, dan hingga berita ini diturunkan belum ada tanggapannya.
Pansus PT Baramarta Bingung, Perusahan Merugi, Tetapi Masih Bisa Membagi Deviden
Pansus PT Baramarta DPRD Kabupaten Banjar dibentuk secara resmi pada rapat paripurna DPRD Kabupaten Banjar, Rabu (5/4/2023) lalu.
Sebelumnya, Ketua Pansus PT Baramarta DPRD Kabupaten Banjar Heru Pribadi Jaya, terbentuknya Pansus PT Baramarta bukanlah yang luar biasa. Karena tujuan Pansus PT Baramarta ini adalah untuk membuat PT Baramarta lebih baik dan memberikan kontribusi yang besar bagi Kabupaten Banjar, Rabu (5/4/2023).
PT Baramarta Terlilit Utang Rp 427 Miliar, DPRD Banjar Tidak Ingin Nasibnya Seperti PT BIM