KBK.News, MARTAPURA – Hampir 70 persen dari 20.000 sumber air minum rumah tangga yang diuji di Indonesia tercemar limbah tinja. Tentu ini menjadi perhatian termasuk PT Air Minum Intan Banjar.
Data tersebut juga pihaknya dapatkan dari hasil studi terbaru yang dilansir oleh UNICEF. Kondisi ini turut menjadi penyebab utama penyebaran penyakit diare, yang dapat berakibat fatal jika tidak segera ditangani.
Dilansir melalui media sosial resmi PTAM Intan Banjar, fakta tersebut tentu sangat penting. Mengingat edukasi ke masyarakat terkait kesehatan harus terus diperhatikan dan menjamin air bersih aman.
Saat ini akses air bersih tak hanya menjadi kebutuhan primer saja, tetapi juga merupakan kunci untuk melindungi kesehatan dan kehidupan generasi mendatang.
Pemerintah daerah juga menargetkan akses air minum layak melalui RPJMN 2022-2024 hingga 100%. Di antaranya 15% akses air minum aman, 0% sanitasi layak air limbah domestik, dan 0% untuk kebiasaan buang air besar di tempat terbuka. Untuk mencapai target tersebut, diperlukan adanya kolaborasi multisektor dan multiaktor yang dapat diwujudkan, melalui sebuah kebijakan dan strategi dalam mempermudah dan mengarahkan pemangku kepentingan yang ada di Provinsi Kalimantan Selatan.
Untuk itu, PTAM Intan Banjar mengajak seluruh masyarakat untuk lebih sadar akan pentingnya air bersih dan mengutamakan kebersihan sumber air.