KBK.News, MARTAPURA – Puluhan ton ikan air tawar jenis Nila dan Bawal ditemukan mati di keramba jala apung Desa Aranio, Kecamatan Aranio, Kabupaten Banjar, Senin (28/10/2024), sekitar pukul 14.00 hingga 18.30 WITA.
Kondisi ini dipengaruhi oleh penurunan debit air akibat kemarau, dan operasional turbin PLTA Ir. P.M Noor yang dikurangi untuk menjaga stabilitas pasokan listrik.
Manager PLTA, Ir. Arif M., menyatakan bahwa pihaknya masih mengoperasikan dua turbin secara tentatif dan akan memberikan informasi lebih lanjut bila ada perubahan kapasitas operasional.
“Beberapa faktor awal yang diduga menjadi penyebab matinya ikan meliputi, lokasi keramba yang berada di pinggir sungai sehingga kondisi oksigen dan pH air tidak stabil,” ujar Arif, Selasa (29/10/2024).
“Kedua yakni penurunan debit air pada malam tanggal 27 Oktober akibat kemarau dan pengoperasian turbin yang terbatas,” lanjutnya lagi.
Kapolres Banjar AKBP M Ifan Hariyat melalui Kapolsek Aranio Ipda Cucu Ariawan Supriya mengatakan, bahwa pihak Kepolisian telah melakukan pemantauan dan pengumpulan keterangan terkait insiden ini.
Untuk penyelidikan lebih lanjut, Polres Banjar melalui Satintelkam akan berkoordinasi dengan instansi terkait, seperti DLH dan Dinas Perikanan Kabupaten Banjar. Penelitian lanjutan diperlukan untuk memastikan penyebab utama kematian ikan-ikan ini.
“Untuk Kesimpulan Awal, Sebagian besar ikan di keramba masih bertahan hidup, meskipun sejumlah besar mati. Diperlukan upaya bersama untuk menanggulangi dampak lingkungan dan memastikan keberlanjutan usaha keramba di daerah tersebut,” tutupnya.