Puncak Hari Jadi Ke-21 Kota Banjarbaru Ditengah Pandemi Covid-19 Berlangsung Sangat Jauh Dibanding Tahun Sebelumnya dan Terlihat Sepi. Pemerintah Kota Banjarbaru lebih fokus pada penanggulangan wabah virus corona ini untuk melindungi seluruh warga kota (20/4/2020)
Ada hal yang sangat jauh berbeda pada Hari Jadi Ke-21 Kota Banjarbaru dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya. Jika pada pada tahun-tahun sebelumnya dipenuhi aneka rangkaian acara, seperti Banjarbaru Fair, Pergelaran Seni dan Budaya, Sholawat, dan lainnya, tetapi kali ini sangat sederhana.
Kesederhanaan pada Puncak Hari Jadi Kota Banjarbaru pada Tahun 2020 ini, sebab dampak dari wabah virus corona atau Covid-19. Apalagi Kota Banjarbaru telah ditetapkan sebagai daerah zona merah bagi penularan wabah berbahaya ini.
[penci_related_posts title=”Berita Menarik Lainnya Klik Saja Dibawah Ini” number=”5″ style=”grid” align=”none” displayby=”recent_posts” orderby=”random”]
Terkait Hal tersebut, Walikota Banjarbaru Nadjmi Adhani bersama Wakil Walikota Banjarbaru Darmawan Jaya Setiawan menggelarnya Puncak Hari Jadi Ke-21 Kota Banjarbaru secara sederhana. Menurut Nadjmi Adhani, dalam menggelar acara ini pihaknya sangat membatasi peserta upacara dan menerapkan physical distancing, serta menggunakan masker.
“Puncak Hari Jadi Ke-21 Kota Banjarbaru dilaksanakan secara sederhana dengan penerapkan physical distancing, serta menggunakan masker,” jelasnya (20/4/2020).
Pada kesempatan ini Walikota Banjarbaru, Nadjmi Adhani menyerahkan secara simbolis bantuan sosial untuk masyarakat yang terdampak pandemi Covid-19. Bantuan ini berasal dari CSR Bank Kalsel dan sumbangan para ASN di Lingkungan Pemko Banjarbaru.
Peserta upacara Puncak Hari Jadi Ke-21 Kota Banjarbaru tadi pagi dihadiri para pejabat eselon II dan para camat ini berlangsung lancar. Para peserta menggunakan pakaian batik khas Banjar yang biasa disebut sasirangan.