KBK.News, MARTAPURA – Dinas Kesehatan (Dinkes) Banjar, memastikan sudah 60 persen menyelesaikan proses perpindahan Puskesmas Sungai Tabuk 1 yang lama, ke Puskesmas yang baru, Senin (20/5/2024).
Hal tersebut disampaikan oleh, Kepala Seksi (Kasi) Fasilitas Kesehatan (Faskes) Dinkes Banjar, Jingga Septiandy. Ia selaku Pejabat Pembuat Komitmen (PPK), mengatakan sudah menghubungi Kepala Puskesmas dan sudah koordinasi dengan Kadinkes Banjar terkait pemindahan tersebut.
“Untuk barang barang yang sifatnya tidak mengganggu pelayanan sudah dipindahkan ke Puskesmas yang baru. Sudah lebih 60 persen kita sudah proses pindah, yang belum pindah itu tinggal memindahkan pelayanan nya Puskesmas ke yang baru,” ujar Jingga Septiandy, Senin (20/5/2024) siang.
Pemindahan pelayanan ke Puskesmas Sungai Tabuk 1yang baru, lanjut Jingga, harus memakai tenaga ahli khusus, karena pemindahan pelayanan tidak bisa dilakukan sembarangan sehingga memerlukan teknisi khusus.
“Dalam artian, nanti agar pemindahan pelayanan itu tidak membutuhkan waktu yang lama. Satu dua hari, atau maksimal tiga hari pemindahan sudah selesai,” ucapnya.
“Jadi, tidak mengganggu pelayanan sama sekali dan nanti kita usahakan waktu pindah tidak ada pelayanan yang libur,” lanjutnya lagi.
Jingga membeberkan, untuk urusan perpindahan, Kadinkes Banjar Yasna Khairina, sudah memberikan tugas kepada Sekretaris Dinkes untuk menangani perpindahan tersebut.
“Kita usahakan di bulan Mei dan di awal Juni, itu sudah selesai. Yang susah ini kan bagaimana agar pelayanan tidak tutup,” sebut Jingga.
Setelah selesai perpindahan, tambah Jingga, pihaknya akan segera mengumumkan perpindahan tersebut di Puskesmas yang lama.
” Sebelumnya target kita kan Maret, pas saat itu terkendala waktu bulan puasa dan segala macam, waktu perpindahan agak lama tambah lagi musim hujan. Musim hujan tanah yang tadinya tanah kering bisa dijalani truk, waktu musim hujan jadi ambles, jadi kendalanya disitu,” paparnya.
“Jadi karna alat yang dipindahkan lumayan berat kan. Itu kan bukan alat yang ringan, kalau amblas kan takutnya ada kerusakan alat atau sebagainya,” tutup Jingga.