Site icon Kantor Berita Kalimantan

Ribuan Pohon Pepaya Mati Akibat Banjir Di Banjarbaru

Apung tak berdaya ribuan pohon pepaya di kebunnya Landasan Ulin Utara di Kota Banjarbaru mulai mati akibat akarnya membusuk direndam banjir, Rabu (27/1 /2021).

Apung bersama sejumlah para petani kebun pepaya di Landasan Ulin Utara (Laura), Banjarbaru hanya bisa pasrah. Sebab ribuan pohon pepaya yang sudah mulai berbuah perlahan mati.

“Pohon pepaya ini akarnya membusuk akibat terlalu lama terendam banjir. Kalau punya saya ada 1600 batang pohon yang mulai mati, padahal 1 bulan lagi panen,” jelasnya.

Pria yang tinggal tidak jauh dari kebun pepaya ini mengaku hanya sebagian buah pepaya yang bisa dipetik dan dijual. Sedangkan selebihnya akan rusak.

Untuk memulai tanam bibit yang baru, kata Apung, perlu biaya lagi dan harus memelihara hingga 8 bulan baru ada hasilnya.

“Biasanya pohon pepaya bisa bertahan hidup sampai 5 tahun. Karena itu agar tidak terputus ditanam silang disela pepaya tua juga ditanam bibit yang baru, tapi kalau direndam banjir mati semua,” tegas Apung.

Menurut Apung, buah pepaya dari perkebunan di Kota Banjarbaru ini biasa dijual ke Kota Banjarmasin, Martapura dan daerah lainnya.

“Harga buah pepaya di kebun saat ini Rp 2 ribu per kilogram,” pungkas Apung.

 

Exit mobile version