Ricky Siahaan, Gitaris Seringai, Meninggal Dunia Usai Manggung di Jepang

HIBURAN72 Dilihat

KBK.News,JAKARTA–Dunia musik keras Indonesia berduka. Ricky Siahaan, gitaris band rock Seringai, meninggal dunia pada Sabtu, 19 April 2025, setelah tampil bersama bandnya di Tokyo, Jepang.

Kepergian Ricky mengejutkan banyak pihak, terutama komunitas musik bawah tanah yang mengenalnya sebagai salah satu sosok penting dalam skena musik keras nasional.

Kabar duka ini pertama kali beredar melalui unggahan rekan-rekan musisi di media sosial.

Salah satunya dari Soleh Solihun yang menulis, “Selamat jalan @RickySiahaan semoga kamu diterima di sisi Tuhan,” seraya menyertakan foto kebersamaan mereka.

Ungkapan belasungkawa juga mengalir dari musisi lain seperti David Bayu, Jason Ranti, hingga komunitas punk, metal, dan rock lintas kota.

Ricky Siahaan dikenal luas sebagai gitaris sekaligus motor penggerak band Seringai, yang ia dirikan bersama Arian 13 (vokal), Edy Khemod (drum), dan Sammy Bramantyo (bass) pada tahun 2002. Sejak awal kemunculannya, Seringai menyuguhkan musik dengan energi tinggi, lirik tajam, dan sikap kritis terhadap isu sosial-politik. Mereka tumbuh sebagai salah satu band paling berpengaruh di skena musik bawah tanah Indonesia.

Seringai telah merilis beberapa album ikonik, seperti High Octane Rock (2004), Serigala Militia (2007), dan Taring (2012), serta album penuh terakhir mereka Seperti Api (2018) yang memperkuat posisi mereka sebagai band cadas papan atas.

Band ini juga dikenal karena konsistensinya tampil di berbagai festival musik independen dan panggung komunitas, menyuarakan semangat anti korupsi, kebebasan berekspresi, dan kesetaraan.

Ricky bukan hanya seorang gitaris berbakat, tetapi juga sosok di balik layar yang mendukung banyak proyek kreatif. Ia dikenal pula sebagai manajer aktor laga Iko Uwais dan ikut membangun jaringan kerja internasional yang membawa Iko menembus dunia perfilman global.

Menurut laporan, Ricky menghembuskan napas terakhir tak lama setelah tampil di Wildside Tokyo dalam rangkaian Gekiko Fest, tur Seringai ke Jepang dan Taiwan yang berlangsung dari awal April. Belum ada pernyataan resmi mengenai penyebab kematiannya, namun visibilitas tur terakhir mereka menjadi momen penghormatan terakhir bagi Ricky di atas panggung.

Kepergiannya menjadi kehilangan besar tidak hanya bagi keluarga dan rekan-rekannya, tetapi juga bagi dunia musik keras Indonesia. Sosoknya dikenal rendah hati, gigih, dan sangat mencintai musik serta komunitas di sekitarnya.

Selamat jalan, Ricky Siahaan. Api semangatmu akan terus berkobar di setiap dentuman riff dan jeritan distorsi. Terima kasih telah menjadi bagian penting dari sejarah musik keras negeri ini.

Penulis Editor Iyus

About Post Author