RSUD Sultan Suriansyah Resmi Buka Layanan Cuci Darah, Pemkot Banjarmasin Dorong segera Masuk Skema BPJS
KBK.News, BANJARMASIN – Pemerintah Kota Banjarmasin meresmikan layanan dialisis atau cuci darah di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sultan Suriansyah, Jumat (12/12/2025) sore. Peresmian dilakukan langsung oleh Wali Kota Banjarmasin, Muhammad Yamin HR, sebagai langkah strategis memperluas akses layanan kesehatan bagi masyarakat, khususnya penderita gagal ginjal kronis.
Kehadiran layanan ini diharapkan mampu mengurai antrean panjang pasien cuci darah yang selama ini menumpuk di rumah sakit rujukan lain di Kota Banjarmasin dan wilayah sekitarnya.
Usai peresmian, Wali Kota Yamin didampingi Direktur RSUD Sultan Suriansyah dr Syaukani meninjau langsung ruang layanan dialisis yang berlokasi di lantai 1 Gedung Pelayanan Terpadu.
Fasilitas tersebut dirancang khusus dengan standar keselamatan dan kenyamanan bagi pasien.
“Saya mengapresiasi kerja keras seluruh jajaran RSUD Sultan Suriansyah. Ini bukan pekerjaan mudah, karena layanan dialisis membutuhkan kesiapan SDM, sarana prasarana, hingga perizinan yang sangat ketat,” ujar Yamin.
Yamin juga mengungkapkan bahwa gagasan awal pendirian layanan dialisis ini telah dirintis sejak beberapa tahun lalu oleh Machli Riyadi, yang kini menjabat Asisten I Bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Setdako Banjarmasin.
Meski demikian, Yamin menegaskan bahwa pada tahap awal operasional, layanan cuci darah di RSUD Sultan Suriansyah masih melayani pasien umum dan belum terintegrasi dengan BPJS Kesehatan.
“Kami sampaikan secara terbuka kepada masyarakat bahwa untuk sementara layanan ini belum bisa melayani BPJS. Ini penting agar tidak terjadi kesalahpahaman,” tegasnya.
Namun demikian, Pemerintah Kota Banjarmasin memastikan akan bergerak cepat mencari solusi agar layanan dialisis ini segera masuk dalam skema kerja sama BPJS Kesehatan.
“Fokus utama kami adalah memastikan manfaat layanan ini bisa dirasakan seluruh lapisan masyarakat. Jika ada persyaratan administratif atau teknis, kami siap berdiskusi dan memenuhinya,” kata Yamin.
Ia berharap BPJS Kesehatan dapat segera memasukkan RSUD Sultan Suriansyah sebagai mitra layanan dialisis guna mengurangi beban antrean pasien di rumah sakit lain.
Sementara itu, Direktur RSUD Sultan Suriansyah dr Syaukani menyampaikan rasa syukur atas terealisasinya layanan vital tersebut di tahun pertama kepemimpinan Wali Kota Muhammad Yamin.
“Ini sebuah pencapaian penting. RSUD Sultan Suriansyah akhirnya dinyatakan layak mengoperasionalkan layanan dialisis,” ungkap Syaukani.
Ia memaparkan, berdasarkan data per 30 November 2025, jumlah kasus gagal ginjal stadium lima di RSUD Sultan Suriansyah tergolong tinggi.
Tercatat 76 kasus rawat jalan, 29 kasus rawat inap, serta 75 pasien yang harus dirujuk untuk tindakan hemodialisis.
“Data ini menunjukkan kebutuhan layanan cuci darah di Banjarmasin sangat besar. Maka sudah menjadi keharusan bagi rumah sakit milik Pemkot untuk menghadirkan layanan ini,” jelasnya.
Dengan dibukanya layanan dialisis di RSUD Sultan Suriansyah, Pemkot Banjarmasin optimistis pelayanan kesehatan bagi penderita gagal ginjal akan semakin merata, cepat, dan terjangkau, sekaligus memperkuat peran rumah sakit daerah sebagai garda terdepan layanan publik.
*/
