DLH Kabupaten Banjar hingga hari ke-6 masih berjibaku mengangkut ratusan ton sampah pasca kegiatan Haul Ke-15 Abah Guru Sekumpul, dan hingga hari ini masih banyak yang belum terangkut (7/3/2020).
Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Banjar hingga hari ke-6 pasca Haul Ke-15 Abah Guru Sekumpul masih berjibaku mengangkut sampah untuk dibuang di TPA Regional Banjarbakula dan TPA Cahaya Kencana. Menurut Ahmad Syarif Warga Kota Martapura, ia melihat DLH Kabupaten Banjar bekerja siang dan malam mengangkut sampah tersebut, namun tidak terlihat bantuan dari daerah.
“Saya hanya melihat mobil angkutan sampah milik Pemkab Banjar yang mengangkut sampah pasca haul. Sebelumnya ada bantuan dari Relawan GASAK, tetapi untuk bantuan dari Pemprov Kalsel dan daerah lain saya belum melihatnya,” jelasnya (7/2/2020).
Relawan Buser 690 Martapura ini mengungkapkan, hingga hari ke-6 pasca haul tumpukan sampah masih banyak dan perlu diangkut. Menurutnya pengelolaan sampah sudah lebih baik dibanding tahun – tahun sebelumnya, sebab sebagian besar sudah dikumpulkan jamaah dan relawan, kemudian dimasukan kedalam kantong plastik besar.
“Hanya saja yang kita pantau armada pengangkut sampah Pemkab Banjar beserta petugasnya tidak sebanding dengan banyaknya sampah yang harus diangkut,” tegasnya.
Sebelum pelaksanaan Haul Ke-15 Abah Guru Sekumpul Kepala DLH Kabupaten Banjar Boyke W Tristiyanto mengatakan, jumlah sampah diperkirakan mencapai 800 ton. Untuk mengangkut sampah ini Pemkab Banjar akan dibantu Pemkab Tanah Laut, Batola, Kota Banjarbaru, Kota Banjarmasin, dan Pemprov Kalsel. Tetapi untuk realisasinya belum diketahui.
Dampak lain dengan belum terangkutnya semua sampah di Kota Martapura, menyebabkan sampah lainnya di luar Kota Martapura juga menumpuk. Misalnya, tempat pembuangan sampah sementara di Jalan Gubernur Syarkawi, Sungai Tabuk jumlahnya semakin banyak dan belum terangkut.