Nelayan lapor ke Sandiaga Uno tentang dugaan masih maraknya penangkapan ikan dengan cara di setrum dan diracun di wilayah Kabupaten Batola, Kalsel, Jumat (3/9/2021).
Sejumlah para nelayan dan pedagang ikan tradisional di pasar terapung Pulau Kanoko, Batola saat dikunjungi Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menperekraf) Sandiaga Uno menyampaikan sejumlah permasalahan yang mereka hadapi, Kamis (2/9/2021).
Permasalahan yang mereka adukan kepada Sandiaga Uno, diantaranya tentang menurunnya hasil penangkapan ikan. Menurut mereka hal tersebut diakibatkan masih maraknya penangkapan ikan yang dilakukan dengan cara merusak dan melanggar hukum.
Cara penangkapan yang merusak tersebut, yakni dengan menggunakan setrum listrik dan diracun. Hal tersebut disampaikan (49) salah satu perwakilan nelayan tradisional kepada media setelah bertemu Sandiaga Uno.
Kepada menteri, kata Kasnandi, para nelayan tradisional meminta agar para pelaku yang menangkap ikan dengan cara merusak dan melanggar hukum tersebut ditindak tegas.
“Kami meminta agar para pengganggu mata pencaharian kami yang mencari ikan dengan cara dipotas (racun), setrum dan obat untuk menangkap udang ditertibkan. Akibat ulah mereka itu penghasilan kami jauh menurun dalam beberapa tahun terakhir ini,” keluh Kasnandi, Kamis (2/9/2021).
Barnudin, nelayan tradisional lainya mengungkapkan, bahwa kepada Menperekraf ia menyampaikan permintaan bantuan alat tangkap ikan.
” Kami tidak kepada Pak Menteri menyampaikan permintaan bantuan alat tangkap ikan, misalnya jukung (perahu),” ucapnya.
Menanggapi permasalahan yang disampaikan para nelayan tradisional tersebut, Sandiaga Uno menyatakan ia akan menyampaikannya ke aparat penegak hukum.
Foto : ilustrasi, istimewa