KBK.News, BANJARBARU – Fakultas Kehutanan Universitas Lambung Mangkurat (ULM) menggelar Seminar Nasional Kehutanan, dengan tema tema “Sinergisitas Para Pihak dalam Aksi Mitigasi Perubahan Iklim Berbasis Forestry and Other Landuse (FOLU) di Indonesia”, Rabu (18/9/2024) pagi.
Kegiatan seminar tersebut, bertujuan untuk memperkuat kolaborasi antara pemerintah, akademisi, praktisi, dan masyarakat dalam mitigasi perubahan iklim berbasis FOLU di bawah Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHL).
Hal tersebut disampaikan oleh Dr Ir Mahrus Aryadi selaku Ketua Panitia Seminar Nasional. Ia mengatakan Sinergitas sangat penting, karena selama ini berbagai pihak bergerak secara terpisah.
“Oleh karena itu, seminar ini bertujuan menyatukan pemahaman dan upaya untuk bersama-sama menanggulangi perubahan iklim agar tidak meningkat terlalu drastis. Peran akademisi, birokrat, dan praktisi sangat diperlukan dalam upaya ini,” ujar Dr Ir Mahris.
“Selain itu, dengan suhu yang bisa mencapai 35 derajat, dampak perubahan iklim terasa langsung, tentu saja akan mempengaruhi pertumbuhan dan habitat satwa serta kesejahteraan manusia,” lanjutnya lagi.
Sementara itu, Rektor Universitas Lambung Mangkurat (ULM) Dr Ahmad Alim Bachri, menyatakan bahwa seminar ini adalah langkah strategis untuk menciptakan atmosfer akademik yang baik di Fakultas Kehutanan ULM.
Menurutnya, seminar ini merupakan bentuk kontribusi Fakultas Kehutanan ULM dalam menghasilkan gagasan-gagasan cemerlang untuk mendukung pembangunan nasional di bidang kehutanan.
“Diharapkan seminar ini dapat menghasilkan kesimpulan-kesimpulan yang bermanfaat sebagai masukan bagi pemerintah daerah dan pusat dalam penyelenggaraan nasional terkait kehutanan dan lingkungan hidup,” pungkas Dr Ahmad.
Seminar tersebut dihadiri oleh pembicara utama, termasuk Rektor Universitas Lambung Mangkurat, Direktur Jenderal Planologi Kehutanan dan Tata Lingkungan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, serta para pakar dari Fakultas Kehutanan ULM dan IPB University.
Selain sesi diskusi, acara ini juga mencakup kunjungan ke Miniatur Hutan Hujan Tropis (MH2T) Kalimantan Selatan.
Ruang lingkup kajian mencakup penelitian dan metode aksi mitigasi perubahan iklim berbasis FOLU, perhutanan sosial, agroforestri, restorasi gambut dan pemanfaatan energi baru dan terbarukan.