General Manager PLN Unit Induk Wilayah Kalimantan Selatan dan Kalimantan Tengah, Tonny Bellamy mengajak Sekretaris Daerah Provinsi Kalimantan Tengah, Fahrizal Fitri, untuk berkeliling kota melakukan “test drive” mobil listrik di lingkungan Kantor Sekretariat Daerah Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah (Rabu, 05/05).
Dalam kunjungan tersebut, General Manager PLN Kalselteng Tonny Bellamy hadir bersama General Manager PLN Unit Induk Pembangkitan dan Penyaluran Kalimantan (PLN UIKL Kal) Daniel Eliawardhana serta didampingi jajaran Senior Manager PLN Kalselteng antara lain Senior Manager Distribusi Dian Herizal, Senior Manager Perencanaan Novalince Pamuso dan Manager UP3 Palangka Raya Erwin Gunawan.
Saat menerima kunjungan rombongan PLN, Fahrizal mengaku nyaman saat mengendarai mobil listrik ini karena ramah lingkungan, karena tidak menimbulkan suara. “Mobil ini tidak mengeluarkan asap, sehingga tidak ada gas buang kendaraan, jadi tidak ada polusi yang mencemari udara,” katanya.
Saat ini, menurutnya, merupakan era berkembangnya teknologi baru yang efisien dan ramah lingkungan, sehingga sangat memungkinkan Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah menggunakan kendaraan listrik ini sebagai kendaraan operasional dimasa depan.
Fahrizal menambahkan, Pemprov Kalimantan Tengah mendukung program mobil listrik ini karena dirasa dapat menekan biaya operasional, serta mendorong penyelamatan lingkungan dengan energi listrik yg ramah lingkungan. “Setelah kami review, ternyata biaya operasionalnya sangat murah, dan pasti ramah lingkungan, karena kami dari Pemerintah Daerah harus mendorong hal-hal yang bersifat penyelamatan lingkungan, salah satunya dengan kendaraan listrik tersebut”.
General Manager PLN Unit Induk Wilayah Kalimantan Selatan dan Kalimantan Tengah, Tonny Bellamy mengungkapkan biaya pengisian daya kendaraan listrik ini lebih murah dibandingkan biaya pengisian bensin pada mobil konvensional.
Dia pun secara gamblang menjelaskan perbandingan ongkos antara pengisian BBM atau bensin pada kendaraan konvensional dan pengisian daya pada kendaraan listrik.
Dia mengatakan, dengan 100% baterai terisi penuh setara dengan jarak tempuh sekitar 300 km, setiap satu liter BBM setara dengan 1 kilo Watt hour (kWh) listrik. Harga bensin per satu liter sekitar Rp.8.000 sampai Rp.9.000, kemudian tarif listrik per satu kWh hanya Rp 1.400-an. Artinya, menggunakan listrik lebih murah seperlimanya dibandingkan pemakaian satu liter bensin dengan jarak tempuh yang sama.
Dirinya menganalogikan pemakaian satu liter BBM dapat menempuh sekitar 10 km, di mana ongkos satu liter bensin sekitar Rp.9.000. Adapun jarak tempuh per liter bensin tersebut setara dengan konsumsi listrik sebesar 1 kWh, di mana harga listrik per kWh hanya Rp.1.400-an.
“Apabila menggunakan kendaraan berbahan bakar bensin pertamax dapat diambil rata-rata jarak tempuh 10 kilometer per liter. Sejajar dengan satu liter bensin Pertamax, kendaraan listrik hanya memerlukan sekitar 1 kWh untuk berjalan kurang lebih 10 kilometer atau hanya mengeluarkan biaya sebesar kurang lebih antara Rp.1.400-an sampai Rp.1.800-an,” jelasnya
Dukungan dari seluruh pihak sangat diharapkan agar percepatan era elektrifikasi segera terwujud demi mendukung kemajuan pembangunan infrastruktur kelistrikan nasional pada umumnya, serta Kalimantan Tengah pada khususnya.