Pada hari ini haul ke-212 Syeikh Muhammad Arsyad Al- Banjari dihadiri ribuan jamaah dari berbagai daerah dari Kalimantan Selatan, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur dan bahkan dari berbagai provinsi lainnya di Indonesia.Selain para pejabat dilingkunp Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan dan kabupaten /kota, juga hadir Ahmad Hijazi Sekda Provinsi Riau.
Hijazi baru pertama kali menghadiri Haul Datu Kalampayan yang merupakan leluhurnya di Dalam Pagar Martapura. Sekda Prov Riau ini kemarin juga menghadiri Haul Syeikh Muhammad Arsyad Al-Banjari di Tembilahan, Riau. Didaerah Tembilahan ini sebagian besar masyarakatnya adalah warga keturunan Banjar, sehingga bahasa sehari-hari yang digunakan adalah Bahasa Banjar.
Seusai menghadiri dan mengikuti prosesi Haul Datu Kalampayan ke -212, Hijazi mengatakan ia bersyukur bisa hadir dalam acara ini, sebab ini merupakan haul pertama yang bisa ia ikuti langsung di kampung halaman leluhur dan zuriatnya di Dalam Pagar, Martapura.
“Ulun batarima kasih atas sambutan warga dan zuriat Datu kalampayan nang manyambut baik kadatangan ulun kasini,” ujarnya.
Menurut pengakuan Sekda Prov Riau ini, ia setiba tadi malam di Dalam Pagar langsung menuju ke Makam Syeikh Muhammad Arsyad Al-Banjari dan juga ke Makam Datu Landak (H.Muhammad Afif) orangtua dari Syeikh Abdurahman Sidiq yang merupakan datu olehnya. Selain itu ia juga menuturkan tentang pengembangan agama islam di Riau yang diajarkan oleh Muhammad Sidiq, mendirikan pondok pesantren, menjadi Mufti di Kerajaan Indragiri selama 20 tahun tanpa mau menerima gaji.
“Beliau juga mendirikan pesantren tanpa memungut biaya dan bahkan mengeluarkan biaya dengan ikhlas untuk kepentingan para santri dan keperluan lainnya,” jelasnya.
Ahmad Hijazi mengungkapkan, sebagai wujud penghormatan terhadap beliau, maka di Bangka Belitung nama Syeikh Abdurahman diabadikan menjadi nama IAIN.
Editor :
Penulis :