KBK.News, PALANGKA RAYA – Suasana meriah menyelimuti Bundaran Besar Palangka Raya, Minggu (18/5/2025), saat ribuan warga menyaksikan Karnaval Budaya Festival Budaya Isen Mulang (FBIM) 2025.

Acara ini menjadi pembuka resmi rangkaian kegiatan FBIM 2025 yang digelar dalam rangka memperingati Hari Jadi ke-68 Provinsi Kalimantan Tengah, sekaligus mengangkat potensi budaya dan ekonomi kreatif daerah.

Mengusung tema “Spirit of Isen Mulang”, karnaval menampilkan berbagai kontingen dari 13 kabupaten/kota se-Kalteng, organisasi perangkat daerah, komunitas seni budaya, lembaga pendidikan, hingga organisasi kemasyarakatan.

Peserta mengenakan kostum adat khas Dayak yang kaya warna dan motif, sembari membawa atribut budaya, menampilkan tarian tradisional, seni bela diri, serta ornamen kendaraan hias yang mencuri perhatian publik.

Selain menjadi ajang pelestarian budaya lokal, FBIM juga bagian dari program nasional Kharisma Event Nusantara (KEN), serta mendukung kampanye Bangga Buatan Indonesia (BBI) dan Bangga Berwisata di Indonesia (BBWI).

Gubernur Kalimantan Tengah Agustiar Sabran. menyatakan, FBIM merupakan panggung besar untuk menampilkan keunggulan seni budaya Dayak, serta memperkuat sektor pariwisata daerah.

“Kami ingin budaya kita tak hanya lestari, tapi juga menjadi daya tarik wisata nasional bahkan mancanegara.

Semangat Isen Mulang adalah semangat untuk terus bergerak maju, tidak pernah menyerah,” ujarnya saat membuka acara di panggung utama.

BACA JUGA :  Festival Budaya Isen Mulang Kalteng 2024 Resmi Digelar

Kegiatan ini tersebar di beberapa titik penting Kota Palangka Raya, di antaranya Stadion Tuah Pahoe, Museum Balanga, Bundaran Besar, Bawah Jembatan Kahayan, Dermaga Flamboyan Bawah, hingga Hotel M Bahalap. Sepanjang jalan protokol, warga tumpah ruah menyaksikan jalannya karnaval, memadati trotoar, jembatan, dan bahu jalan sejak pagi hari.

Tak hanya pertunjukan budaya, FBIM 2025 juga menggelar lomba permainan tradisional, atraksi kuliner khas, kerajinan tangan, hingga olahraga rakyat yang menampilkan kekayaan lokal.

Namun, di balik kemeriahan, tahun ini tidak digelar parade perahu hias, salah satu ikon FBIM yang biasa ditunggu-tunggu.

Dinas Pariwisata Kalteng menyebut minimnya peserta menjadi alasan ditiadakannya parade perairan yang biasa berlangsung di Sungai Kahayan itu.

Meski begitu, karnaval budaya tetap menjadi magnet utama.

Ribuan penonton yang memadati lokasi membawa serta keluarga mereka, berfoto bersama para penampil, bahkan mengabadikan pertunjukan dengan gawai masing-masing.

Kemeriahan ini menjadi bukti bahwa FBIM bukan sekadar ajang seremonial, melainkan ruang ekspresi dan kebanggaan akan identitas Dayak dan keberagaman Kalteng.

Festival Budaya Isen Mulang 2025 dijadwalkan berlangsung hingga 23 Mei, dengan berbagai agenda lanjutan seperti pemilihan Putra Putri Pariwisata, lomba kuliner khas, parade tari massal, hingga malam pentas seni budaya.