Site icon Kantor Berita Kalimantan

Seorang Nenek Di Kabupaten Banjar Keluhkan Pencairan Dana Program Indonesia Pintar

KBK.NEWS, MARTAPURA – Penarikan dana Program Indoensis Pintar (PIP) Dikdasmen di Kabupaten Banjar dikeluhkan nenek Marhamah, karena pencairannya yang lambat, Rabu (27/3/2023).

” Pekan lalu saya sudah dua kali ke Bank BRI Unit Sungai Lulut di Kecamatan Sungai Tabuk, namun dapat keterangan dari pihak bank masih belum masuk saldo di tabungan BRI Simple. Padahal saya sudah disampaikan pihak sekolah sudah masuk dana PIP Dikdasmen,” jelas nenek Marhamah yang berupaya menarik dana PIP untuk dua orang cucunya, Rabu (27/12/2023) pagi.

Menurut nenek yang cucunya bersekolah di SDN Abumbun Jaya, Kecamatan Sungai Tabuk ini, ia kemudian berangkat untuk pencairan atau penarikan dana PIP yang ketiga kalinya. Namun, ia kembali kecewa sebab pencairan belum bisa dilakukan, karena antrian di Bank BRI Unit Sungai Lulut membatasi hanya untuk 5 orang saja.

“Hari ini saya terpaksa kecewa lagi, sebab dana PIP Disdakmen tidak bisa saya tarik atau cairkan. Saya terpaksa pulang, karena menurut satpam antrian untuk pencairan dana PIP dibatasi hanya untuk 5 orang dalam sehari,” ujar nenek yang harus menghidupi 2 cucu perempuan yang sudah yatim tersebut.

Nenek Marhamah (63), berharap ada kejelasan dan kemudahan dalam mencairkan dana Program Indonesia Pintar (PIP) Dikdasmen di Kabupaten Banjar, sehingga biaya sekolah cucunya dapat dimanfaatkan segera.

“Saya berharap Pemerintah Kabupaten Banjar memberikan solusi agar kami penerima manfaat Program Indonesia Pintar dengan mudah mencairkan dana, sehingga langsung bisa dimanfaatkan cucu kami yang bersekolah,” ungkap penuh harap.

Nenek Marhamah ketika akan mencairkan dana PIP berangkat menggunakan sepeda sambil membawa cucunya. Jarak rumah nenek ini dengan tempat pencairan dana PIP sekitar 3 kilometer.

Exit mobile version