KBK.News, MARTAPURA — Bupati Banjar H. Saidi Mansyur menyinggung fenomena penggembokan kantor yang sempat terjadi di lingkungan Dinas Sosial P3AP2KB Kabupaten Banjar beberapa waktu lalu.

Pernyataan tersebut disampaikan bupati saat memberikan sambutan pada penyerahan SK PPPK Paruh Waktu di Halaman BPBD Banjar, Kamis (30/10/2025) pagi.

Meski tanpa menyebut secara langsung instansi yang dimaksud, Saidi menegaskan bahwa kejadian penggembokan yang sampai terjadi berulang bahkan dikabarkan mencapai empat kali dan sempat viral di media sosial tidak boleh terulang lagi

Fenomena penggembokan Kantor Dinsos P3AP2KB Banjar, yang merupakan aksi penolakan bawahan terhadap Kepala Dinas Dian Marliana.

“Saya hanya menginginkan Bapak-Ibu sekalian loyal kepada daerah kita, Kabupaten Banjar. Tidak ada lagi menggembok kantor, tidak ada mempersulit bawahan. Kondisi pemerintah harus kondusif, aman, dan harmonis,” tegasnya.

Menurut Saidi, dinamika dalam pemerintahan memang tidak bisa dihindari. Ketika situasi internal tidak kondusif, pelayanan kepada masyarakat menjadi terganggu dan orientasi kinerja tidak maksimal.

BACA JUGA :  Dituduh Sebarkan Rekaman Rapat Angket, Rofiqi : Kadinsos Banjar Ini Maunya Apa ?

Ia menyebut, bukan hanya di Kabupaten Banjar, beberapa daerah lain juga mengalami kondisi serupa.

Bupati menegaskan bahwa loyalitas harus dijunjung tinggi oleh seluruh aparatur pemerintahan di Banjar, baik yang berada pada jabatan tertinggi hingga tingkatan paling bawah.

“Kami, saya dan wakil bupati, tentu berupaya menyelesaikan setiap persoalan apabila ada miskomunikasi. Tapi kami tidak bisa mengawasi penuh waktu. Karena itu, pesan-pesan ini harus dijaga. Apa yang diingatkan hari ini adalah untuk kebaikan kita bersama,” pungkasnya.

Perlu diketahui, sebelumnya di era kepemimpinan Kadinsos P3AP2KB Banjny, Dian Marliana, sempat beberapa kali terjadi aksi penolakan oleh bawahan nya sendiri dengan berbagai aksi mulai dari pemapangan spanduk hingga penggembokan kantor, yang membuat instansi seperti Satpol PP sampai DPKP Kabupaten Banjar turun tangan.