Setelah Balangan Fest, Jamrud Guncang Banjarbaru Lewat Jamnas YRKI XVIII
KBK.News, BANJARBARU – Berakit rakit ke Balangan, berenang renang ke Banjarbaru.
Kalimat itu seakan jadi pengantar perjalanan band rock legendaris Jamrud yang kembali menghidupkan semangat rock 90-an di tanah Banua.
Setelah sukses menggebrak panggung Balangan Fest 2025 tiga hari lalu, Sabtu (23/8/2025) malam Jamrud kembali hadir menghibur warga Banjarbaru dalam acara Jambore Nasional (JAMNAS) YRKI XVIII yang dipusatkan di kawasan Kantor Gubernur Kalimantan Selatan.
Nostalgia Rock 90-an
Ribuan penonton yang memadati area acara larut dalam nostalgia saat Jamrud membawakan deretan lagu andalan mereka.
Hits seperti Pelangi di Matamu, Putri, Berakit rakit hingga Selamat Ulang Tahun membuat penonton bernyanyi bersama, seakan kembali ke era kejayaan musik rock Indonesia dekade 1990-an.
Aksi panggung Jamrud yang enerjik berpadu dengan koor massal penonton menciptakan suasana penuh euforia.
Banyak Jammers (sebutan fans Jamrud, red) terutama warga Banua berusia 40 an keatas mengaku merasa seperti dibawa kembali ke masa muda saat musik rock begitu mendominasi.
Kehangatan Warga Banua
Kehadiran Jamrud di Banjarbaru mendapat sambutan hangat.
Selain penonton umum, acara ini juga dihadiri komunitas musik, penggemar rock lintas generasi, hingga sejumlah tokoh daerah. “Jamrud ini bagian dari perjalanan musik kita.
Dari dulu sampai sekarang tetap jadi kebanggaan,” ujar salah satu penonton.
Penutup yang Mengguncang
Sebagai klimaks, Jamrud menutup penampilan dengan lagu Waktu Ku Mandi.
Suasana sontak berguncang, ribuan penonton bersorak dan melompat mengikuti dentuman musik cadas khas Jamrud.
H Sahsada Bakti, salah satu metal head Banua asal Banjarmasin, mengaku puas dengan suguhan tersebut. “Sudah lama Banua kering dari penampilan grup musik metal cadas. Malam ini Jamrud benar-benar membayar kerinduan itu,” ujarnya penuh semangat.
Bagi Sahsada Bakti di usia yang sudah hampir setengah abad kehadiran Jamrud malam itu bukan sekadar konser
Melainkan nostalgia yang mewarnai kembali perjalanan para metal head dan pecinta rock Banua, mengingatkan pada era 90-an ketika musik cadas begitu berjaya.
Senada ditambahkan Arief , metal head asal Banjarmasin yang rela libur bekerja demi bisa menyaksikan band cadas legendaris Indonesia ini ” Bekerja izin dulu untung boleh ,konser langka ini tak boleh dilewatkan , nostalgia kita bangkit kembali ” ujar drummer Kracak Biak ini.