Sistem Voting Dinilai Aneh Fraksi Golkar DPRD Banjar Walk Out Pada Pemilihan Alat Kelengkapan Dewan (AKD), peristiwa ini terjadi kemarin, Senin (8/10/2019) setelah tidak tercapai kesepakatan.
Senin kemarin (7/10/2019) setelah unsur pimpinan DPRD Banjar dilantik langsung digelar rapat pemilihan AKD dan berlangsung panas. Bahkan, pada saat pemilihan Badan Kehormatan Dewan terjadi hujan protes dan interupsi. Hal itu terjadi setelah sejumlah Fraksi di DPRD Banjar yang dimotori Fraksi Gerindra, Nasdem, PKB dan lainnya menyetujui sistem pemilihan voting dengan 1 orang punya 5 suara, bukannya 1 orang satu suara.
Terkait dengan walk out tersebut, Ketua Fraksi Golkar Kabupaten Banjar Kamaruzaman mengatakan, pihaknya mengusulkan agar pemilihan anggota BK dilakukan voting menggunakan one man one vote atau satu orang satu suara.
“Kami dari Fraksi Golkar dan Demokrat mengusulkan sistem voting one man one vote, tetapi fraksi lainnya berkeras 1 orang punya 5 suara,” jelasnya (8/10/2019).
Kamaruzaman menyatakan, selama 20 tahun ia menjadi anggota DPRD baru kali ini bertemu dengan sistem pemilihan voting dengan 1 orang memilih 5 nama untuk menjadi anggota BK.
“Karena sistem pemilihan yang kita inginkan tidak terima oleh mayoritas fraksi, maka Fraksi Golkar da Demokrat memutuskan untuk walk out dari pemilihan Badan Kehormatan (BK),” tegasnya.
Terpisah, anggota DPRD Banjar dari Partai Demokrat, Saidan Pahmi memgatakan, bahwa ia sudah sampaikan pada saat paripurna agar pemilihan menggunakan one man one vote bukan one man five vote, karena itu lebih demokratis.
Menurut Saidan, logikanya sederhana bahwa pemilu legislatif saja menggunakan one man one vote. Setiap orang tidak memilih calon legislatif sejumlah kursi yang ada di dapil tersebut.
“Saya sempat himbau anggota teman2 DPRD untuk menggunakan palu sidang pimpinan untuk menciptakan mashlahat, bukan untuk menyembunyikan muslihat,” ujarnya.
Sementara itu Wakil Ketua DPRD Banjar, Akhmad Rizanie Anshari menyatakan, bahwa tidak ada aturan dalam voting yang menyatakan dalam memilih BK harus menggunakan 1 orang 1 satu suara. Begitu juga voting 1 orang dengan dengan 5 suara.
“Fraksi Golkar memilih untuk walk out dari pemilihan anggota dengan menggunakan sistem 1 orang 5 pilihan nama. Kami menghormari pilihan teman-teman dari Fraksi Golkar yang tidak ikut voting dan walk out tersebut,” pungkasnya.