MARTAPURA – Dinas Koperasi, Usaha Mikro, Perindustrian dan Perdagangan (DKUMPP) Kabupaten Banjar melaksanakan sosialisasi fasilitasi permodalan bagi pelaku UMKM di Kecamatan Karang Intan, Rabu (2/11/2022) sore.
Kepala DKUMPP Banjar I Gusti Made Suryawati, melalui Rudy Mulyadi selaku Kabid Usaha Mikro DKUMPP mengatakan Pelaksanaan sosialisasi tersebut direncanakan hanya akan dihadiri 40 peserta, namun yang datang ternyata diluar eksptetasi yakni sebanyak 50 peserta pelaku UMKM se Kecamatan Karang Intan.
” Artinya antusias masyarakat si pelaku UMKM di Kecamatan Karang Intan sangat tinggi, kegiatan ini akan berguna untuk pelaku UMKM yang ingin mengembangkan usahanya bisa mengakses ke bank tersebut,” ujarnya
Dirinya menjelaskan untuk pengajuan Kredit Usaha Rakyat (KUR) Nasional bisa saja langsung datang ke Bank Mandiri atau bank pemerintah. Sedangkan program dari Kurma Manis, bisa langsung ke BPR.
” Salah satu syaratnya, pelaku usaha yang bersangkutan wajib berdomisili di Kabupaten Banjar dan di bawah binaan dinas terkait.Sudah menjalankan usaha selama 6 bulan, memiliki KTP berdomisili di Kabupaten Banjar dan tidak mempunyai kredit yang masih ada di bank lain,” jelasnya
Dirinya mengharapkan dengan adanya KUR ini pelaku usaha super mikro dapat menumbuhkan sekaligus mengembangkan usahanya tersebut.
“Kegiatan ini juga atas dukungan dari bapak Bupati Banjar. Semoga tahun depan bisa lebih banyak lagi anggarannya untuk KUR,” harapnya.
Sementara itu, Muhammad Ilmi selaku Camat Karang Intan sangat mengapresiasi kegiatan yang terselenggara tersebut, apalagi melihat antusias masyarakat yang tinggi untuk mengikuti kegiatan ini.
” Tentunya dengan adanya kegiatan ini, kita bisa mendapatkan data pelaku usaha di Kecamatan Karang Intan, rencananya data tersebut akan menjadi bahan dasar bagi perumus kebijakan untuk bahan koordinasi selanjutnya,” ucapnya.
Muhammad Ilmi mengaku sudah berdiskusi dengan DKUMPP, dinyatakan data pelaku usaha yang ter-input baru sekitar 75 persen dari 26 desa di Kecamatan Karang Intan.
” Namun kami terkendala dengan dana yang semestinya sudah masuk per 2 minggu sekali berdasarkan jumlah pelaku usaha yang didata,” ungkapnya
Lalu dirinya menambahkan, untuk dana sampai saat ini belum masuk ke rekening hingga sekarang.
” Terhitung dari tanggal 18 Oktober 2022, kita sudah mengajukan, namun hingga sekarang dana nya belum masuk. Padahal kami sudah luar biasa, sambutan masyarakat juga begitu, namun support dari atasnya (pemprov) belum ada,” tutupnya