KBK.NEWS JAKARTA – Presiden Prabowo Subianto diharapkan menyetop atau menghentikan sementara (moratorium) kebijakan baru pembelian gas melon LPG 3Kg yang mewajibkan konsumen membelinya langsung di pangkalan gas 3Kg, Selasa (4/1/2025).
Hal tersebut disampaikan mantan Anggota DPR RI, H Syaifullah Tamliha dalam menyikapi adanya kebijakan baru tersebut. Langkah moratorium itu perlu dilakukan sebelum pemerintah betul-betul memiliki data yang valid tentang data kemiskinan.
“Sesungguhnya melalui Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS), sebab kouta subsidi dalam APBN Tahun Anggaran 2025 masih sangat terbatas yang tidak mungkin memenuhi konsumsi kebutuhan seluruh rakyat Indonesia,” politisi senior PPP ini.
Syaifullah Tamliha mengingatkan, Badan Anggaran DPR pada pembahasan RAPBN TA 2022 telah menyepakati dengan Pemerintah, bahwa subsidi LPG 3 Kg mulai tahun 2023 tidak lagi dalam bentuk barang, tapi kepada orang. Artinya LPG 3 kg tetap beredar di masyarakat dengan harga keekonomian, misalnya Rp 45.000 per tabung.
“Nah, orang miskin diberikan uang oleh pemerintah Rp 135.000 per bulan untuk bisa membeli LPG 3 kg dengan asumsinya orang miskin kebutuhan per bulan 3 buah tabung.
“Namun, karena pencitraan menjelang Pileg dan Pilpres, kebijakan tersebut dilanggar oleh Badan Anggaran DPR dan Pemerintah,” tegasnya.
Menurut Tamliha, Direksi Pertamina juga telah menerapkan distribusi LPG 3 kg ketika itu dg cara OVO O (One Vellage One Outlet) atau setiap satu desa terdapat satu pangkalan. Namun Pertamina tidak konsisten dengan cara distribusi tersebut.
Pertamina, beber Syaifullah Tamliha bukannya membuat pangkalan baru di setiap desa, tapi malah memperbanyak jumlah agen baru. Celakanya agen baru tersebut tidak diwajibkan menerapkan sistem OVO O tersebut.
“Pola distribusi semacam itu sebenarnya sudah melalui kajian mendalam dan sesuai fakta di masyarakat, namun tidak konsisten dalam pelaksanaan,” imbuh Syaifullah Tamliha.
“Jika tidak segera dimoratorium oleh Presiden langsung bisa memicu kerusuhan di tengah masyarakat. Saya yakin Pak Prabowo yg saya kenal sejak tahun 1994 akan bijak dan tegas demi kepentingan rakyatnya,” pungkasnya.