KBK.NEWS, JAKARTA – Anggota DPR RI Syaifullah Tamliha yang juga mitra Intelijen meyakini 5 orang Nahdiyin yang bertemu dengan Presiden Israel Isaac Herzog adalah bagian dari operasi khusus Mossad, Sabtu (20/7/2024).
“Saya patut meyakini bahwa lima orang ini adalah bagian dari operasi intelijen Mossad,” tegas Syaifullah Tamliha yang juga salah satu tokoh Nahdatul Ulama (NU) Kalsel itu, Jumat (19/7/2024).
Menurut Syaifullah Tamliha, ia mendengar, bahwa yang bertemu dengan Pemerintah Israel itu 5 orang dan mereka terdiri jamiah dan jamaah NU. Dari 5 orang itu ada warga NU atau Jamaah dan ada juga Jamiah atau pengurus NU kewilayahan bukan NU Pusat.
Melihat perbuatan mereka tersebut, ungkap Syaifullah Tamliha, sebaiknya mereka itu semua dipecat dari Pengurus NU, dan tidak cukup hanya minta maaf.
“Untuk menjaga kewibawaan PBNU, sebaiknya PBNU memecat jamiah yang di bawah itu untuk bisa tertib,” imbuh politisi senior Partai Persatuan Pembangunan (PPP) dari Kalsel ini.
Tamliha meyakini, bahwa kelima kader NU itu masuk permainan operasi khusus Intelijen Mossad Israel untuk menimbulkan citra baik di Internasional. Jadi seolah – olah mereka mendapat dukungan organisasi islam terbesar di dunia, yakni NU.
Kalau kelima orang kader itu beralasan kedatangan mereka ke Israel dan bertemu dengan tokoh – tokoh di sana alasannya diplomasi, beber Tamliha, itu hanyalah alibi mereka saja. Sebab, mereka itu tidak satu level dengan Gusdur yang misinya perdamaian dunia.
“Narasi diplomasi itu hanya alibi. Gusdur berbeda, misi perdamaian itu jelas,” ujar legislator dari Dapil Kalimantan Selatan ini.
Menurut Syaifullah Tamliha, saat ini Israel melakukan tindakan kekerasan dan genosida di Gaza, rakyat Palestina. Karena sangat tidak pantas kader NU membuat citra Israel lebih baik.
“Tidak pantas kader NU membuat citra Israel lebih baik,” pungkas Syaifullah Tamliha yang kini akan maju di Pilkada 2024 sebagai Calon Bupati Banjar ini.