MARTAPURA – Pemandian Putri Kembar atau Kolam Belanda di objek wisata Taman Hutan Raya (Tahura) Sultan Adam kembali memakan korban meninggal dunia akibat tenggelam dan tidak ada ambulance dikeluhkan.
Insiden kembali terjadi di Pemandian Putri Kembar di kawasan Tahura Sultan Adam tersebut, merenggut nyawa RDF (15) pelajar di salah satu SMP Kota Banjarbaru, Kamis (1/12/2022).
Menurut warga sekitar Edy Junaidi, korban tengah berkegiatan ekstrakulikuler pramuka sekolah. Saat tengah berada di kolam Pemandian Putri Kembar, korban tenggelam dan akhirnya ditemukan meninggal dunia.
Edy Junaidi mengungkapkan, selaku warga setempat ia prihatin sekaligus rasa kecewa kepada pihak pengelola Tahura Sultan Adam. Kekecewaannya, karena di tempat wisata ini tidak tersedia ambulance untuk siap siaga antisipasi hal-hal yang tidak diinginkan.
“Sudah kali ketiga kejadian seperti ini, dan masih saja tidak ada ambulance. Untuk mengevakuasi korban harus menunggu lama, karena menggunakan ambulance dari desa yang jaraknya lumayan jauh,” ujarnya, Senin (5/12/2022), sore.
Junaedi yang biasa disapa Amang Junai menyatakan, bahwa kejadian pertama pada tahun 2010 lalu di kolam iniĀ juga dilakukan evakuasi korban harus menggunakan ambulance dari Martapura.
“Tahun 2010 itu korban bahkan sampai lama sekali didiamkan di warung milik warga. Kejadian kedua terjadi pada awal Januari 2022 di kolam Belanda, serta evakuasi juga harus menggunakan ambulance dari luar Tahura,” bebernya.
Terkait hal ini Junai berharap agar kejadian yang baru saja terjadi tidak terulang kembali. Selain itu pihak Tahura bisa meningkatkan penjagaan dan penyediaan mobil ambulance.
Sementara itu, Kasi Humas Polres Banjar, Iptu Suwarji pada Jumat (2/12/2022) lalu mengungkapkan, RDF saat itu bersama rombongan sekolahnya sedang melaksanakan kegiatan berkemah di Tahura Sultan Adam,
“Kemudian pada hari Kamis (1/12/2022), sekira pukul 07.00 Wita korban bersama rombongan pramuka pergi berjalan keatas gunung Tahura. Kemudian, tidak lama korban hilang dari barisan anggota pramuka dan saat itu ada pembina dari pihak pramuka mencari korban. Didaerah Tahura Namun tidak ditemukan,” ucapnya mewakili Kapolres Banjar, AKBP Doni Hadi Santoso.
Lanjut Suwarji, sekira pukul 09.00 Wita pembina dari pihak pramuka ada melihat sendal milik korban di dekat kolam Mandin Putri Kembar.
“Kemudian pembina tersebut melihat kedalam kolam ternyata korban sudah tenggelam didalam kolam tersebut dan sudah dalam keadaan tidak bernyawa lagi,” ungkapnya.
Saat dikonfirmasi kepada Kepala Tahura Sultan Adam di kantornya, Ainun Jariyah pada Senin (5/12/2022) kemarin, dirinya tidak mau dikonfirmasi dan menyarankan untuk menanyakan ke Kepala Dinas Kehutanan (Dishut) Kalimantan Selatan (Kalsel).
Saat dilakukan konfirmasi kepada Kepala Dishut Kalsel, Fatimatuzzahra, namun ia tidak berada di kantornya. Menurut pengakuan salah seorang petugas lobby Dishut Kalsel, bahwa Kadishut lagi di Jakarta.
“Ibu tidak ada, lagi ke Jakarta, untuk kapan pulang tidak tahu, itu bukan urusan saya,” pungkasnya.