KBK.News, MARTAPURA – Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Banjar secara resmi telah launching inovasi Safety Ride berbasis sistem informasi lalu lintas yang terintegrasi dalam bentuk geospasial, melalui website Safetyride, Rabu (9/10/2024), di Aula Rukun Rakat kantor Dishub Kabupaten Banjar.
Kegiatan launching inovasi Safety Ride tersebut, dihadiri oleh Kepala BPTD Kelas II Kalimantan Selatan (Kalsel) Sigit Mintarso, Kepala Dishub Kota Banjarbaru Mirhansyah, Kanit Penegakan Hukum Satlantas Polres Banjar Iptu Agus Wahyuono, perwakilan dari Jasa Raharja, Kepala Seksi Lalu Lintas Penyebrangan dan Pengawasan BPTD Kelas II Kalsel Marvian Dwi Surya Putra, Kepala Seksi Jalan Kabupaten, Dinas PUPRP Kabupaten Banjar Milky Rosaide.
Peluncuran inovasi Safety Ride tersebut, betujuan untuk meningkatkan keselamatan dalam berlalu lintas, yang mudah diakses oleh masyarakat dan pemerintah dengan mengakses website Safetyride.
Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Banjar I Gusti Nyoman Yudiana melalui Refda Helmy Rakhman selaku Kepala Bidang (Kabid) Lalu Lintas Perhubungan Darat mengatakan, peluncuran inovasi Safety Ride berbasis digital tersebut sebagai aksi perubahan yang memiliki dua komponen.
“Komponen pertama, yakni meningkatkan kolaborasi antar pemangku kepentingan (stakeholder) melalui kegiatan identifikasi dan survei bersama di daerah rawan kecelakaan, serta edukasi keselamatan lalu lintas kepada pelajar dan masyarakat,” ujarnya pada Rabu (9/10/2024).
Sedangkan komponen kedua, lanjut Refda Helmy, yakni terkait Integrasi Data.
“Integrasi data lalu lintas melalui aplikasi berbasis geospasial, yang mencakup titik rambu, titik Zona Selamat Sekolah (ZoSS), titik kemacetan, dan titik rawan kecelakaan serta akses CCTV Kabupaten Banjar melalui website safetyride,” katanya.
Refda Helmy juga mengungkapkan, selain menyediakan sistem informasi lalu lintas yang terintegrasi dalam bentuk geospasial yang dapat diakses pemerintah dan masyarakat.
“Keberadaan website safetyride ini juga bertujuan untuk meningkatkan kolaborasi dalam rangka melakukan intervensi lokasi rawan kemacetan dan lokasi rawan kecelakaan,” beber Refda.
“Jadi dapat lebih meningkatkan pengetahuan dan kesadaran masyarakat tentang pentingnya keselamatan dalam berlalu lintas,” tutupnya.