Guna tingkatkan layanan misi pertolongan dan aksi kemanusiaan BPK Ajipura yang bermarkas di Kelurahan Keraton, Kecamatan Martapura, Kabupaten Banjar tambah armada baru. Kamis (8/9/2021).
Hal ini diungkapkan oleh Ketua Barisan Pemadam Kebakaran (BPK) Ajipura, Wahyudi Rifani, saat ditemui di Posko Ajipura Jalan Menteri Empat, gang Mujahidin, Martapura, Rabu (8/9/2021) malam.
Menurut Yudi, penambahan armada tangki 4.000 liter tersebut, memang harus dilakukan pihaknya, mengingat tuntutan di lapangan, ketika beroperasi yang memerlukan kesiapan air.
” Alhamdulillah, selama ini kita sudah punya alat portable 5 unit dengan armadanya 2 unit, plus 1 unit ambulance. Tambahan armada tangki ini setidaknya bisa mengatasi kesulitan mencari sumber air ketika kebakaran terjadi, apalagi dimusim kemarau,” ungkapnya
Ditambahkannya, armada tangki tersebut selain bisa diturunkan ketika kebakaran, juga bisa dimanfaatkan pada acara-acara besar. Seperti peringatan haul yang berfungsi untuk memberikan fasilitas tempat wudhu bagi jamaah, serta membantu menyuplai air bersih kepada warga yang kesulitan mendapatkannya.
Menurut Yudi, uji coba armada baru sudah dilakukan beberapa kali dengan personel. Operasi pertama kali armada baru ini ketika kebakaran terjadi di kawasan pasar Martapura beberapa waktu lalu, dan tidak menemukan adanya kendala pada armada.
” Tidak ada kendala, semuanya sesuai dengan yang kita harapkan. Sesuai standar beban untuk keselamatan juga, kita siap tempur untuk memberikan bantuan kepada masyarakat,” ucapnya.
Memiliki peralatan lengkap dengan jumlah personel cukup banyak hingga 80 orang, ungkap Yudi, bukan berarti BPK Ajipura yang genap berusia 11 tahun pada Bulan Oktober mendatang tidak punya masalah. Karena itu para pengurus masih berkeinginan untuk melindungi personelnya dengan jaminan asuransi.
Ia juga menyampaikan, bahwa pekerjaan sebagai relawan dan petugas BPK penuh resiko. Perasaan was-was juga ada ketika mereka diturunkan ke lapangan. Karena itu pihaknya berharap adanya perhatian dari pemerintah daerah.
“Kami berharap ada perhatian pemerintah daerah, seperti memberikan jaminan asuransi untuk keselamatan mereka. Saya rasa ini bukan saja masalah bagi kami, tapi juga teman-teman BPK lainnya,” tandas Wahyudi.
Kemudian, anggota BPK Ajipura yang bertugas sebagai sopir ambulan, Rafi mengatakan, sejauh ini pihaknya terbuka memberikan bantuan kepada masyarakat terlebih bagi yang kurang mampu. Namun ada kendala yang dihadapi dalam misi pertolongan dan aksi kemanusiaan, yakni terbatasnya jumlah ambulan atau armada.
Ketika masyarakat yang meminta bantuan dalam waktu bersamaan, maka pihaknya tidak dapat memenuhi salah satu diantaranya, karena armada mobil ambulan yang pihaknya miliki hanya 1 unit saja.
” Mudahan nanti ada penambahan unit ambulan juga, sehingga dalam membantu masyarakat bisa lebih maksimal,” pungkas Rafi.