KBK News, JAKARTA — Kepala Pusat Penerangan TNI, Mayjen TNI (Mar) Freddy Ardianzah, menegaskan bahwa rencana penguatan postur pertahanan nasional masih dalam tahap perencanaan.

Program tersebut akan dijalankan secara bertahap sesuai kebutuhan operasional dan kebijakan pertahanan negara.

Dalam keterangannya di Jakarta, Senin (3/11/2025), Freddy menjelaskan bahwa penguatan tersebut disiapkan dalam kerangka Optimum Essential Force (OEF) 2025–2029, yang tengah dikaji bersama Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Kemenko Polhukam).

“Terkait pembentukan 750 batalyon tempur, lima Komando Armada (Koarmada), serta satuan antariksa di bawah Kohanudnas, semua masih dalam tahap perencanaan dan akan disesuaikan dengan kebijakan pertahanan nasional,” ujar Freddy.

Langkah ini merupakan bagian dari pembangunan postur pertahanan TNI lima tahun ke depan guna memperkuat daya tangkal dan menjaga kedaulatan wilayah NKRI.

Freddy menambahkan, peningkatan jumlah dan kemampuan satuan TNI akan memperluas kemampuan proyeksi kekuatan di seluruh wilayah yurisdiksi nasional, terutama di kawasan perbatasan dan pulau-pulau terluar.

BACA JUGA :  Ferry Irwandi dan TNI Sepakat Damai Lewat Dialog, Polemik Dinilai Selesai

Sebelumnya, Kemenko Polhukam menggelar rapat koordinasi nasional pada 29 Oktober 2025 untuk membahas arah pembangunan kekuatan TNI AD, AL, dan AU dalam kerangka RPJMN 2025–2029.

Dalam siaran persnya, Asisten Deputi Koordinasi Kekuatan, Kemampuan, dan Kerja Sama Pertahanan Brigjen TNI (Mar) Kresno Pratowo menyebut bahwa pembangunan kekuatan TNI akan dijalankan secara terpadu dan sejalan dengan kebijakan pertahanan nasional.

Rencana penguatan tersebut meliputi:

TNI AD: Pembentukan 750 batalyon tempur, fokus di wilayah perbatasan Papua, Kalimantan, dan Nusa Tenggara Timur.

TNI AL: Pembentukan lima Koarmada, 15 Komando Daerah Maritim (Kodaeral), serta modernisasi kapal berbasis teknologi informasi.

TNI AU: Pembentukan 33 Satuan Radar (Satrad) hingga 2029 dan pengembangan satuan antariksa di bawah Kohanudnas.