Kementerian Pertanian telah membentuk Tim Serap Gabah Petani (Sergap). Di Kalimantan Selatan terkait hal ini telah dilakukan Rakor Sergap 2018 yang digelar Kodam 6 Mulawarman melalui Korem 101 Antasari beserta mitra Dinas Pertanian Kalimantan Selatan, Bulog Divisi Regional Kalsel, Badan Katahanan Pangan Kalsel dan pihak Perbankan.
Wakil Asisten Teritorial Kodam 6 Mulawarman Letkol Inf Jansen pada pembukaan Rakor Sergap menyampaikan kesiapan TNI AD untuk membantu para petani dengan membeli gabah hingga dedak yang dihasilkan. Menurutnya melalui Babinsa yang tersebar didaerah,pihaknya akan bekerja maksimal agar serapan gabah petani dapat dibeli dengan harga yang lebih baik.
Jansen juga menyampaikan tentang perhitungan mulai dari membeli gabah, hingga menjual kembali ke Bulog dalam bentuk sudah menjadi beras. Perhitungan ungkapnya sangat penting, karena berbeda lokasi juga akan membedakan biaya yang harus dikeluarkan.
“Menurut Menteri Pertanian dengan Sergap, TNI AD dan masyarakat mendapat untung lebih,” ujarnya.
Kepala Dinas Pertanian Kalimantan Selatan dan Holtikultura Fathurrahman mengatakan, dalam Sergap ini pihaknya tidak terlibat secara langsung,tetapi hanya bertugas memberikan informasi terkait lokasi panen padi di seluruh wilayah di Kalimantan Selatan. Menurutnya yang terlibat langsung adalah Bulog Divre Kalsel.
“Kami di Dinas Pertanian hanya menyuplai informasi tentang panen padi di daerah ke pihak TNI,” jelasnya.
Sementara itu Kepala Bulog Divre Kalsel Dedi Supriadi menyatakan, Sergap ini TNI membeli secara langsung ke petani untuk menjaga harga gabah agar tidak anjlok. Selain itu untuk menjaga stok nasional dan stabilisasi harga ditingkat konsumen.
“Dalam hal ini Bulog siap bekerja sama dengan TNI melalui koperasinya untuk memasok beras,” ujarnya.
Pada kesempatan ini Kabulog juga menyatakan, pihaknya selain kerjasama dengan TNI dalam membeli gabah para petani,juga bekerjasama dengan sejumlah koperasi lainnya di Kalimantan Selatan.
Editor :
Penulis : Syach