KBK.News, ALASKA– Pertemuan bersejarah antara Presiden Amerika Serikat Donald Trump dan Presiden Rusia Vladimir Putin berlangsung di Anchorage, Alaska, Jumat (15/8/2025).

Pertemuan tatap muka ini menjadi sorotan dunia karena digelar di tengah perang Rusia-Ukraina yang telah berlangsung lebih dari tiga tahun.

Dilansir CNBC Indonesia, Trump datang dengan ambisi menghentikan perang, sebuah janji yang kerap ia sampaikan sejak masa kampanye Pilpres 2024.

Namun, ekspektasi publik masih terbagi. Trump sendiri menyebut pertemuan ini sebagai feel-out meeting atau penjajakan awal.

Ia bahkan mengatakan hanya butuh “dua menit pertama” untuk mengetahui apakah Putin serius ingin berdamai.

Sejak awal menjabat pada 2017, Trump dikenal memiliki hubungan unik dengan Putin.

Keduanya kerap memperlihatkan keakraban di forum-forum internasional, meski sering menimbulkan kontroversi di dalam negeri AS.

Salah satu momen paling diingat adalah KTT Helsinki 2018, ketika Trump terlihat memuji Putin secara terbuka.

Namun, sikap Trump terhadap Rusia mulai mengeras dalam beberapa bulan terakhir.

BACA JUGA :  Eropa Siap Perang, Warga Diminta Timbun Makanan dan Siaga Psikologis

Ia menyetujui penjualan senjata canggih ke NATO, sekaligus mengancam menaikkan tarif terhadap pembeli utama minyak Rusia.

Putin merespons dengan menawarkan pertemuan ini, yang oleh banyak pengamat dinilai sebagai manuver politik sekaligus peluang diplomasi.

Pertemuan Anchorage dinilai penting tidak hanya untuk masa depan perang Ukraina, tetapi juga bagi perekonomian global.

Setiap sinyal menuju perdamaian diperkirakan dapat menekan harga energi dan mengubah arus perdagangan dunia.

Sebaliknya, kegagalan diplomasi akan memperpanjang ketidakpastian dan memicu volatilitas pasar minyak serta gas.

Bagi Trump, pertemuan ini adalah peluang mencetak pencapaian diplomatik besar yang dapat memperkuat posisinya di dalam negeri maupun panggung internasional.

Sementara bagi Putin, ini menjadi jalan untuk kembali ke meja diplomasi global dan mengikis citra sebagai paria dunia.

Ekspektasi mungkin masih terbatas, tetapi pertemuan dua raksasa dunia di Alaska ini tetap menyimpan kejutan yang bisa mengubah arah sejarah.