Perselingkuhan Penguasa dan Pengusaha mengakibatkan hasil keuntungan pertambangan batu bara di Kalsel merugikan masyarakat (17/1/2020).
LSM Sasangga Banua menggelar diskusi yang bertemakan Refleksi 4 Tahun Pemerintah Provinsi Kalsel 2016-2021 di Depot Soraya, Banjarmasin. Dalam diskusi ini secara khusus melihat bagaimana hasil kinerja Gubernur dan Wakil Gubernur Kalsel Sahbirin Noor – Rudy Resnawan dalam 4 tahun terakhir.
Sejumlah persoalan terkait kemajuan dan kemunduran selama kepemimpinan Gubernur Kalsel dipaparkan dalam diskusi ini. Namun, secara umum tergambar ketidakpuasan, terlebih perwakilan Pemprov Kalsel hanya bicara hasil statistik saja.
DR Uhaib yang menjadi peserta diskusi menyatakan, Kalsel harus mencari terobosan dan inovasi selain bergantung dari SDA seperti batu bara. Sebab, menurutnya hal itu tidak bisa diandalkan dan sebaiknya peningkatan SDM.
Dosen di Uniska Banjarmasin ini juga menyoroti kinerja tentang minimnya konstribusi hasil pertambangan batu bara untuk masyarakat dan pemerintah daerah. Karena, lebih banyak dinikmati oleh segelintir orang saja.
“Apalagi telah terjadi perselingkuhan antara penguasa dan pengusaha. Itu telah saya tulis sebagai desertasi saya sebagai sebuah karya ilmiah,” pungkasnya.