Ratusan Mahasiswa Kalsel di Banjarmasin gelar aksi unjuk rasa tolak pelemahan KPK dengan memberhentikan sejumlah pegawai atas alasan tidak lulus tes wawasan Kebangsaan (TWK), Senin (21/6/2021).
Koordinator aksi aksi unjuk rasa damai, Rizki Nugroho Fitrianto mengatakan, aksi yang diikuti ratusan mahasiswa ini sebagai bentuk dukungan agar KPK tetap kuat kembali.
“Karena saya rasa KPK sekarang ini sudah dilemahkan,” tegasnya, Senin (21/6/2021).
Menurutnya, runtutan utama dalam aksi ini, adalah agar Presiden Joko Widodo menurunkan Firli Bahuri dari Ketua KPK. Selain itu juga menuntut transparansi standarisasi indikator merah dan hijau Tes Wawasan Kebangsaan (TWK).
“Aksi yang digelar merupakan gerakan kolektif dan bentuk kekecewaan kami atas pelemahan KPK. Selain itu, untuk menyelamatkan lembaga yang semestinya menjalankan amanat reformasi,” tegas Rizki.
Renaldi selaku Korwil BEM Kalsel mengatakan, aksi mereka menyampaikan 7 tuntutan, yakni sebagai berikut :
Pertama pihaknya menuntut Firli Bahuri agar segera memenuhi panggilan Komnas HAM atas skandal TWK dan pemberhentian 75 pegawai.
Kedua, mendesak Presiden Joko Widodo untuk memberhentikan pimpinan KPK yang bermasalah, terkhusus Ketua KPK Firli Bahuri.
Tiga, mendesak Presiden Joko Widodo untuk melakukan pembatalan 75 pegawai KPK yang dinonaktifkan,” ucapnya dengan lantang menggunakan pengeras suara.
Empat, mendesak Presiden Joko Widodo untuk memberhentikan Ketua BKN atas keterkaitanya tentang kekeliruan yang terjadi dalam proses TWK.
Lima, mendesak BKN agar membuka kejelasan tentang indikator Merah dan Hijau yang dikaitkan dengan pegawai KPK.
Enam, mereka Mendesak Presiden Joko Widodo untuk membentuk Tim Investigasi yang melibatkan partisipasi publik secara luas, guna melakukan investigasi yang menyeluruh atas dugaan skandal pemberhentian pegawai KPK.
“ketujuh mendesak Presiden Joko Widodo untuk menyudahi segala bentuk tindakan yang ditunjukan sebagai bagian dari proses pelemahan dan pembusukan KPK. Serta mengembalikan marwah Independensi KPK,” pungkasnya.