Site icon Kantor Berita Kalimantan

Viral! Kepala Disdikbud Kalsel Diduga Kampanyekan Golkar di Lembaga Pendidikan

Kepala Disdikbud Kalsel Muhammadun saat menyampaikan seruan pilih Partai Golkar pada 14 Februari 2024 mendatang (Foto Tangkapan Layar youtube infokom).

KBK.NEWS, BANJARMASIN – Viral! Kepala Disdikbud Kalsel Kampanyekan dan serukan pilih Golkar pada 14 Februari 2024 serta  menegaskan ia tidak takut terhadap Bawaslu, Selasa (7/11/2023).

Viral di media sosial dan menjadi perhatian publik, khusus di Instagram tentang pernyataan Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) , Muhammadun. Dalam video berdurasi 1 jam 52 menit 41 detik tersebut ia menyerukan agar memilih dengan mencoblos Partai Golkar pada Tanggal 14 Februari 2024 mendatang.

Pada kesempatan ini Madun juga menyampaikan, bahwa baju kaos yang ia gunakan berwarna kuning adalah identik dengan warna Partai Golkar. Selain itu ia juga menegaskan dan terkesan menantang dengan menyatakan kalaupun ada Bawaslu ia tidak takut.

Kepala Disdikbud Kalsel Muhammadun adalah aparatur sipil negara (ASN) dan pernyataannya tersebut diduga telah melanggar netralitas pada Pemilu 2024 mendatang menjadi perhatian publik. Sikap dan tindakan dari Bawaslu Kalsel ditunggu masyarakat untuk mewujudkan pemilu yang jujur dan adil serta berintegritas.

Terkait viralnya video pernyataan Kepala Disdikbud Kalsel yang menyerukan untuk memilih Partai Golkar tersebut, Ketua Bawaslu Kalsel Aris Mardiono saat dikonfirmasi membenarkan, bahwa pihaknya sudah mengetahuinya. Menurutnya ASN, PPPK, TNI, dan Polri harus bersikap netral sebagaimana sudah diatur dalam peraturan tiga menteri.

“Kami di Bawaslu Kalsel segera menggelar rapat pleno untuk menindaklanjuti dugaan pelanggaran netralitas ASN tersebut,” tegas Ketua Bawaslu Kalsel Aris Mardiono.

Pada potongan video yang di posting di instagram oleh (dapat ditonton dan klik di 👉akun @netizenkalsel, dan diambil dari infokom, Senin (6/11/2023), terlihat jelas Kepala Disdikbud Kalsel Muhammadun diduga berkampanye untuk Partai Golkar. Lebih parahnya lagi hal tersebut dilakukan di lembaga pendidikan, yakni di SMKN 3 Banjarmasin.

Exit mobile version