Viral! Video Dugaan Penyerangan Remaja di Teluk Tiram, Polisi: Hanya Salah Faham dan Sudah Damai
KBK.News, BANJARMASIN–Viral beredar video di berbagai platform media sosial (Medsos) yang memperlihatkan keributan antar remaja di kawasan Jalan Teluk Tiram Kecamatan Banjarmasin Barat, dengan narasi ‘Sekelompok Remaja Bawa Sajam Serang Remaja Lain di Teluk Tiram, Rabu (2/7/2025).
Kapolsek Banjarmasin Barat Kompol Pujie Firmansyah melalui Kanit Reskrim Iptu Indra Permadi angkat suara.
Ia pun menuturkan kronologi kejadian tersebut, hanya salah paham dan sudah damai.
Bermula dari adanya pertandingan sepakbola antara kelompok remaja Kelurahan Teluk Tiram Darat Antasan Raden dan remaja Teluk Tiram Darat Gang Sepakat, Minggu (29/6/2025) di lapangan SMPN 4 Teluk Tiram Banjarmasin.
“Saat pertandingan tersebut permainan antara dua kubu remaja bermain keras. Akibatnya sempat terjadi ketegangan pada kedua tim,” ucapnya.
Meski sempat diredam, ternyata permasalahan itu masih berbuntut panjang pada malam harinya.
Remaja dari Antasan Raden yang datang ke Gang Sepakat untuk meminta maaf, malah dikira melakukan penyerangan hingga terjadi keributan.
Hal itu nampak seperti video yang beredar di medsos, Senin (30/6/2025) malam sekitar pukul 19.00 Wita.
“Akibatnya salah satu remaja Gang Sepakat mengalami luka kena senjata tajam pada bagian punggung,”ujar Kanit.
Pihaknya yang mendapati laporan keributan tersebut kemudian bergegas mendatangi lokasi kejadian dan membubarkan massa yang masih berkumpul.
“Akhirnya kita panggil kedua belah pihak ke Polsek untuk dilakukan mediasi,” lanjutnya.
Setelah dipertemukan pada Rabu (2/7/2025) kedua pihak tidak mau kejadian ini diperpanjang dan memilih untuk menyelesaikan secara kekeluargaan.
Termasuk korban yang mengalami luka di bagian punggung pun memilih tidak melaporkan kejadian tersebut. “Jadi kami sampaikan bahwa kedua belah pihak telah berdamai,”tegas Kanit.
Kanit pun mengimbau kepada masyarakat selalu menjaga ketertiban dan keamanan lingkungan. Serta lebih menyelesaikan permasalahan dengan jalur musyawarah dari pada melalui kekerasan.
“Kami juga mengimbau agar masyarakat tidak mudah termakan isu-isu yang belum jelas kebenarannya karena dapat menyebabkan perpecahan di tengah masyarakat,”pungkas Indra Permadi.