Walhi Nilai Proyek Sungai Veteran Lucu, Karena Terjadi Sebaliknya
KBK.NEWS BANJARMASIN – Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) Kalsel menilai proyek peningkatan kapasitas Sungai Veteran aneh dan lucu, karena yang terjadi penurunan kapasitas sungai akibat lebih besar dari 50 persen luasnya berkurang akibat ditimbun tanah, Senin (26/5/2025).
Hal tersebut disampaikan Direktur Walhi Kalimantan Selatan (Kalsel) Raden Rafiq Sepdian Fadel Wibisono, saat memantau langsung di proyek yang dilaksanakan BWS Kalimantan III Banjarmasin di Sungai Veteran, Sabtu (24/5/2025) .
“Proyek ini sangat lucu. Dari sisi aturan, proyek ini menyalahi Perda yang dikeluarkan tahun 2023, serta berbagai aturan lingkungan lainnya,” jelas Rafiq saat meninjau langsung lokasi proyek pada Sabtu (24/5/2025) siang.
Menurut Rafiq, alih-alih melakukan normalisasi atau perawatan, proyek tersebut justru melakukan pengurukan dan penyempitan alur Sungai Veteran. Menurutnya lucu jika disebut proyek ini disebut peningkatan kapasitas Sungai Veteran, sebab tidak seperti itu seharusnya pelaksanaannya di lapangan.
“Penyempitan mencapai lebih dari 50 persen dari luas sebelumnya. Ini bukan peningkatan kapasitas sungai, melainkan pengurangan kemampuan sungai untuk menampung air,” tegasnya.
Menurut Rafiq, Walhi mempertanyakan klaim “peningkatan kapasitas sungai” pada proyek yang dilaksanakan BWS Kalimantan III Banjarmasin ini.
“Jika tujuannya peningkatan kapasitas, seharusnya produktivitas sungai meningkat, terutama dalam mengurangi dampak banjir. Kenyataannya, proyek ini justru merusak lingkungan,” imbuh Rafiq.
Lebih lanjut, Walhi mendesak pemerintah untuk membuka hasil kajian proyek kepada publik, termasuk site plan dan dokumen Analisis Dampak Lingkungan (Amdal).
“Jika memang ada kajian lingkungan, mari kita lihat bersama. Jangan ditutup-tutupi,” Desak Direktur Walhi Kalsel ini.
Terpisah, Bahrudin (73), warga sekitar yang sejak anak – anak sudah menjadi bagian dari Sungai Veteran Banjarmasin mengaku proyek yang sedang dikerjakan terkesan diluar nalar sehat. Karena menurutnya kalau sungai yang lebar dibuat sempit bukanlah meningkatkan kapasitas sungai.

“Dulu Waktu Pak Muhidin Wali Kota Banjarmasin rumah di bantaran Sungai Veteran dibongkar dengan biaya besar untuk Normalisasi sungai, nah itu yang benar! Setelah bersih eh sekarang ditimbun dan diuruk tanah, ini diluar akal sehat kalau dikatakan meningkatkan kapasitas sungai,” ujar pria yang akrab disapa Anang Alex ini.
Anang Alex kemudian menceritakan kenangan masa lalunya terkait dengan Sungai Veteran.
“Saya adalah penduduk asli di tepi Sungai Veteran ini, dulu saya belajar berenang saja di sungai ini. Dulu di sungai ini aneka perahu bisa berlalu lalang, seperti perahu yang mengangkut hasilnya pertanian dan lainnya. Sekarang saya sedih melihat proyek ini, sebab merusak dan saya yakin akan berdampak banjir. Apalagi proyek ini tidak melibatkan masyarakat sama sekaligus,” pungkas Anang Alex.
Proyek revitalisasi Sungai Veteran yang dilaksanakan Balai Wilayah Sungai (BWS) Kalimantan III Banjarmasin merupakan bagian dari program National Urban Flood Resilience Project (NUFReP) yang didanai oleh Bank Dunia. Proyek Sungai Veteran Tahap II ini senilai Rp209 miliar. Proyek yang di papan nama ditulis sebagai Proyek Peningkatan Kapasitas Sungai yang mencakup pengerjaan sepanjang 900 meter dari Jembatan Simpang Ulin hingga Taher Square.
Pekerjaan yang dilakukan meliputi pemancangan CCSP, yakni pemasangan pintu air, dan pembangunan rumah pompa di beberapa lokasi. Pelaksanaannya menuai kritik karena dianggap tidak transparan dan berpotensi merusak lingkungan.