Warga dan simpatisan anti politik uangĀ halau oknum tak dikenal mengaku dari Bawaslu yang diduga akan mencopot spanduk tolak politik uang di Martapura, Rabu (26/5/2021).
Sejumlah warga dan simpatisan anti Money Politics yang berada di Desa Tanjung Rema, Martapura menghalau oknum tak dikenal mengaku dari Bawaslu yang diduga berniat mencopot spanduk anti politik uang. Desa Tanjung Rema adalah salah satu desa yang ikut dalam pemungutan suara ulang (PSU) Pilgub Kalsel 2020 pada 9 Juni nanti.
Menurut Ketua Aliansi Anti Money Politics Kalsel, Ahmad Syarif ia menerima laporan dari simpatisan anti politik uang dan juga warga atas kejadian tersebut. Menurut laporan saksi RE, ketika ia ada disekitar lokasi spanduk datang sejumlah orang dengan mobil Toyota Innova flat merah dan mengaku dari Bawaslu.
” Oknum tak dikenal yang mengaku dari Bawaslu ini mengatakan, akan mencopot spanduk anti politik uang tersebut, karena telah membuat warga terganggu dan resah. Oleh RE dan warga sekitar dijawab, kami warga sini yang memasang dan tidak merasa terganggu, dan menghalaunya,” ujar Syarif menirukan keterangan saksi, Rabu (26/5/2021) malam.
Menurut Syarif, peristiwa ini terjadi sekitar Pukul 19.45 WITA di Depan Posko BPK AJAM di Desa Tanjung Rema, Martapura. Selanjutnya atas kejadian ini seluruh simpatisan, relawan dan warga melakukan koordinasi untuk terus memantau sejumlah spanduk anti politik uang yang telah terpasang.
“Untuk kejadian tadi, warga dan simpatisan telah merekamnya dalam bentuk video melalui telepon seluler dan telah dibagikan ke sejumlah grup relawan dan simpatisan anti politik uang,” pungkasnya.
Terkait hal ini belum ada tanggapan resmi dari Bawaslu Kalsel. Sudah coba dihubungi Ketua Bawaslu Kalsel, Erna Kasypiah, namun tidak tersambung.