Kantor Berita Kalimantan

Warga Lokal Dengan ABK Asing Masih Barter Diatas Kelotok Di Muara Banjar

IMG 20200215 115356

Sistem Barter dari Kapal Kelotok Ke Kapal Asing Masih Berlaku Antara Warga Lokal di Aluh Aluh Dengan ABK Asing Di Muara Banjar, Tabanio (15/2/2020).

Sebagian Warga di Kecamatan Aluh Aluh biasa melakukan barter dengan Anak Buah Kapal (ABK) kapal asing yang kapalnya melabuh sangkar di Muara Banjar, Tabanio.

Transaksi barter diantaranya dengan menyerahkan sejumlah bahan makanan, seperti ikan, udang, buah, kambing dan lainnya. Kemudian, warga akan mendapat barang lainnya dari seperti baju, alat elektronik, bahkan sampai dengan tali tambang kapal.

IMG 20200214 133617 02
Tali Tambang Kapal Hasil Barter Dengan Udang

Masjani (63) Warga Aluh Aluh mengatakan, ia bersama temannya sudah biasa melakukan barter dengan ABK kapal asing yang melabuh jangkar di Tabanio tersebut. Ia mengaku sering melakukan barter dengan menyerahkan udang dan ikan kepada para ABK asing.

“ABK biasanya menyerahkan catatan kebutuhan mereka, misalnya perlu ikan, udang, bahkan ada yang meminta kambing. Hanya saja untuk barter ini kami harus ada yang bisa berbahasa inggris, sebab hanya itu yang mereka pahami,” jelasnya.

Kemudian Marwan (54), rekan Masjani menyatakan, ia hanya pekerja yang ikut mengangkut hasil barter seperti dengan tali tambang kapal. Tali tambang kapal ini akan dibawa ke Sulawesi dan dijual lagi untuk didaur ulang.

“Terkadang juga dikirim ke Kuin Banjarmasin dan dijual kesana. Kalau upah buruh seperti saya ini, ya sekitar Rp 100 ribu saja per hari,” ujar pria yang sudah punya cucu ini.

Kapal asing bersama ABK biasanya hanya boleh menurunkan sauh atau jangkar di Muara Banjar, Tabanio. Mereka tidak diperkenankan masuk ke Pelabuhan Trisakti, Banjarmasin. Selain karena persoalan izin, juga karena kapal mereka sangat besar dan dikhawatirkan akan kandas.

Exit mobile version