MARTAPURA – Mati nya belasan ton ikan yang ada di jala apung Desa Mali Mali, Kecamatan Karang Intan mendapatkan respon dari Anggota DPRD Kabupaten Banjar yang juga selaku tokoh masyarakat di Kecamatan Karang Intan, Warhamni.
Warhamni menyampaikan dirinya telah mendapatkan informasi dari masyakarakat, mengenai kondisi air sungai Riam Kanan yang mengakibatkan belasan ton ikan di Kecamatan Karang Intan mati.
” Beberapa warga masyarakat khususnya petani, dan pengusaha ikan dalam jala apung saat ini dan tadi berkeluh kesah menyampaikan kondisi keadaan keramba, dalam kondisi kekeringan,” ujar Warhamni, Senin (5/6/2023) sore.
Anggota DPRD Kabupaten Banjar dari Fraksi Partai Nasdem ini, mengatakan dirinya akan menyampaikan keluhan dan kondisi dari petani dan pengusaha keramba ikan tersebut ke beberapa instansi yang bersangkutan.
” Dengan harapan kiranya beberapa instansi terkait, khususnya pengelola bendungan Riam Kanan ataupun bendungan yang ada di Mandikapau bisa mengeluarkan air pada pembuang untuk sungai Riam Kanan lebih banyak,” sebut Anggota Komisi III DPRD Banjar ini.
Terlebih, lanjut Warhamni, saat ini sudah banyak ikan di keramba yang mati, terlebih yang paling ujung di kecamatan karang intan seperti di Desa Sungai Arfat dan Desa Mali Mali.
” Para petani ikan berharap melalui saya, agar meminta kepada instansi terkait khususnya pengelola Bendungan Karang Intan lebih banyak memberikan pengeluaran air, karena saat ini sudah banyak ikan yang mati karena kondisi kurang oksigen dan kurang air,” bebernya.
Tokoh masyarakat Karang Intan tersebut, memaparkan banyak kerugian dari masyarakat dan petani akibat kejadian tersebut, sedangkan, lanjut Warhamni, Karang Intan adalah salah satu penghasil ikan segar di Kalsel.
” Tentunya kalau memang suplai suplai ikan nantinya kurang, masyarakat kita bisa kekurangan protein dari ikan yang lebih banyak dihasilkan di keramba yang ada Kecamatan Karang Intan,” pungkasnya.