Wisata susur sungai, Siring Piere Tendean, dan Menara Pandang terlihat mati suri pasca wabah virus corona (Covid-19) telah masuk ke Banjarmasin, Kalimantan Selatan (27/3/2020).
Pemandangan yang tak biasa dan memprihatinkan di Sungai Martapura yang membelah jantung Kota Banjarmasin terlihat sepi tidak ada wisatawan yang naik kapal motor. Biasanya Sungai Martapura ini ramai dengan lalulalang kapal motor (klotok) yang mengangkut wisatawan.
Kawasan Menara Pandang yang terletak di bantaran Sungai Martapura di Jalan Piere Tendean telah ditutup Pemko Banjarmasin. Hal ini untuk membatasi masyarakat yang berkumpul guna mengantisipasi penyebaran wabah virus corona di Kota Banjarmasin.
Selain penutupan kawasan Menara Pandang, siring Piere Tendean, hingga ke Patung Bekantan terus berimbas kepada berhentinya wisata air. Hendra (47), salah seorang warga Kota Banjarmasin yang rumahnya dekat dengan kawasan ini mengatakan, sudah sepekan wisata air sepi.
“Setelah penutupan Menara Pandang pekan lalu, semuanya mendadak sepi, tak ada kapal motor wisata yang beroperasi lagi. Dari informasi yang saya tahu penutupan itu karena antisipasi penularan virus corona,” jelasnya (27/3/2020).
Hendra mengaku prihatin atas kondisi ini, sebab ekonomi masyarakat seperti terhenti dan mereka sulit mencari nafkah untuk hidup sehari-hari.
“Kita harus bagaimana lagi kalau kondisinya sudah seperti ini. Semoga semuanya bisa kembali normal,” ungkapnya penuh harap.
Dari pantauan di tepi Sungai Martapura di sekitar Siring Piere Tendean Banjarmasin puluhan kapal wisata hanya tertambat tanpa ada penumpang. Tak ada warga yang berkumpul, bahkan di sekitar Patung Bekantan tak terlihat ada manusia.
Pembatasan jarak atau social distancing sebagian sudah mulai dipahami masyarakat sebagai salah satu cara memutus penularan wabah virus corona (Covid-19). Hal ini terlihat dengan kosongnya sebagian titik kumpul, termasuk kawasan menara pandang dan sekitarnya.