Yandi Pratama Apresiasi Peluncuran Album “Sketsa Jalanan ” Anto Baret

HIBURAN, NASIONAL90 Dilihat

KBK.News, JAKARTA – Peluncuran album “Sketsa Jalanan” dari musisi jalanan Anto Baret menjadi momentum yang menggugah banyak pihak, termasuk pengusaha muda Yandi Pratama.

Sosok yang dua periode duduk di kepengurusan Kadin Pusat ini memberikan apresiasi penuh atas peluncuran album Anto Baret , setelah bertahun-tahun tampil dan berkarya di jalanan ibu kota.

“Ini bukan sekadar peluncuran album. Ini selebrasi atas semangat yang tak pernah padam. Anto Baret membuktikan bahwa keterbatasan bukan penghalang untuk berkarya. Ia tetap bersuara, tetap mencipta, dan akhirnya berdiri dengan karyanya sendiri,” ujar Yandi dalam percakapan telpon,Minggu (13/4/2025)

Yandi menilai bahwa perjalanan Anto Baret adalah cerminan dari perjuangan banyak musisi jalanan lainnya—yang meski jauh dari sorotan, namun tetap konsisten berkarya dengan jujur dan penuh gairah.

Kedekatan Yandi dengan Anto Baret bukanlah hal baru. Mereka telah lama saling mengenal, sama-sama tumbuh dalam lingkungan yang sarat dengan napas seni, khususnya di kawasan Bulungan, Jakarta.

Di tengah kesibukannya sebagai pengusaha dan figur publik, Yandi tetap menjaga relasi kuat dengan dunia musik. Ia bahkan dikenal luas sebagai salah satu tokoh muda yang paling aktif mendukung geliat musik tanah air, khususnya genre rock dan blues yang selama ini kerap terpinggirkan dari arus utama.

Yandi Pratama juga dikenal sebagai figur yang tak melupakan tanah kelahirannya. Meski kini menetap dan berkarya di Jakarta, ia terus memberi kontribusi bagi perkembangan musik di Banjarmasin dan Kalimantan Selatan.

Salah satu kontribusinya yang paling dikenang adalah saat ia menggelar festival musik rock se-Indonesia di Kalsel, yang menghadirkan bintang tamu sekelas Nicky Astria—sosok legendaris dalam musik rock Tanah Air.

Tak hanya itu, ia juga mendatangkan grup-grup rock papan atas seperti Elpamas, Grass Rock, dan Fariz RM. Kiprahnya pun berlanjut dengan menghadirkan vokalis-vokalis legendaris seperti Ekki Lamoh (mantan vokalis Edane) dan Oppie Danzo (mantan vokalis Vodoo), memperkaya atmosfer musik di Banua.

Di bidang edukasi musik, Yandi tak tanggung-tanggung. Ia menggelar sejumlah coaching clinic drum yang menghadirkan drummer kelas wahid: Gilang Ramadhan (Krakatau), Rere (Grass Rock), Eno (Netral), dan Wong Aksan (mantan drummer Dewa). Ini semua ia lakukan sebagai bentuk kontribusi nyata untuk regenerasi musisi dan peningkatan kualitas penggiat musik di daerah.

Sebagai mantan drummer band Sendal Jepit, Yandi juga aktif menjalin interaksi musikal dengan para musisi senior, termasuk jam session bersama Toto Tewel (gitaris Elpamas), Rere (drummer Grass Rock), hingga Gugun (Gugun Blues Shelter).

Semua itu menjadi bagian dari perjalanan musikalnya yang kaya akan pengalaman dan jejaring.

Dalam acara peluncuran album Anto Baret ini, Yandi sebagai tokoh musik Banua sekaligus sebagai sahabat dan penikmat musik yang mengapresiasi lahirnya sebuah karya yang jujur dan penuh nyawa.

“Saya percaya, musik yang lahir dari jalanan adalah musik yang paling murni. Dan Anto Baret adalah wajah dari kemurnian itu. Semoga album ini membuka lebih banyak mata dan telinga tentang betapa berharganya suara dari jalanan,” tutup Yandi penuh harap.

Penulis/ Editor: Iyus

 

About Post Author