Zakia Menggema: Rhoma Irama dan God Bless Satukan Rock-Dangdut
KBK.News, JAKARTA— Konser akustik “GodBless Unplugged” yang digelar di Balai Sarbini, Jakarta, pada Sabtu malam (17/5/2025), menjadi momen bersejarah bagi musik Indonesia.
Kejutan terbesar malam itu adalah kemunculan tak terduga dari Raja Dangdut, Rhoma Irama, yang naik ke panggung dan berduet dengan vokalis God Bless, Ahmad Albar, membawakan lagu “Zakia” dalam aransemen akustik yang mengharukan.
Duet Legendaris: Rhoma Irama dan Ahmad Albar
Penampilan Rhoma Irama tidak diumumkan sebelumnya, sehingga kehadirannya mengejutkan penonton dan bahkan para personel God Bless sendiri.
Ahmad Albar mengakui bahwa kehadiran Rhoma adalah kejutan yang tidak diketahui sebelumnya oleh para personel band.
Rhoma, mengenang masa lalu mereka, menyebut Ahmad Albar sebagai “musuh sekaligus sahabat”, merujuk pada persaingan antara musik dangdut dan rock pada era 1970-an.
Ia juga mengingat momen ketika mereka tampil bersama pada tahun 1977, yang menjadi tonggak persatuan antara dua genre musik tersebut.
Momen puncak terjadi ketika Rhoma melantunkan doa yang menggetarkan, “Semoga kita husnul khatimah, Bang,” di hadapan penonton yang terpukau.
Keduanya, yang kini sama sama berusia 70 an keatas menegaskan persaudaraan lintas genre. “Kalau dulu musik kami dianggap berbeda dunia, malam ini saya yakin: kita satu panggung, satu Indonesia,” ujar Rhoma usai membawakan “Zakia.”
Malam itu juga menampilkan Donny Fattah, bassist God Bless, yang tampil penuh meski kondisi kesehatannya sering membatasi penampilannya. Ia memainkan “Musisi,” lagu ciptaannya, dengan permainan bass yang solid dan penuh emosi.
Donny, yang beberapa kali absen di konser sebelumnya dan digantikan Arya Setiadi dari band Vodoo, menjadi sorotan tersendiri malam itu.
Nicky Astria dan Ikang Fawzi turut memeriahkan panggung. Nicky membawakan “Panggung Sandiwara” dengan suara lantang, membuktikan energi rock perempuan Indonesia masih berkobar, sementara Ikang Fawzi melengkapi nostalgia malam itu dengan penampilan khasnya.
Konser ini juga menjadi berkah bagi publik Banua yang khusus mencintai musik rock.
Yandi Pratama, pengusaha muda asal Banua yang kini bermukim di Jakarta, menyiarkan acara secara langsung melalui akun Instagram @production_keren2025 memungkinkan penggemar musik rock dari Kalsel dan seluruh Indonesia menyaksikan momen bersejarah ini.
Yandi, yang dikenal aktif mendukung dunia kreatif, menulis, “Konser ini bukan sekadar reuni atau nostalgia. Ini sejarah hidup yang berdiri di depan mata.”
Selain itu, seorang anak Banua dari Kabupaten Tapin, Kalimantan Selatan, bernama Rakhmat Alfiannor, turut membagikan momen tersebut melalui foto-foto di akun Instagram pribadinya @rakhmatalfiannor, menambah semarak antusiasme penggemar rock dari daerahnya.
Malam itu bukan sekadar pertunjukan musik, melainkan panggung penghormatan, penyatuan, dan doa untuk perjalanan akhir para legenda yang telah mewarnai musik Indonesia selama lebih dari lima dekade.
Ketika “Zakia” menggema, rock dan dangdut berdiri sejajar, menciptakan harmoni akustik yang akan dikenang selamanya.