Ketua Tim Pemenangan Paslon Gubernur Kalsel Haji Denny Indrayana – Haji Difriadi, Muhammad Rofiqi menegaskan untuk penghitungan suara Pilgub Kalsel di Kabupaten Banjar berada di zona merah, Jumat (11/12/2020).
Sejumlah kasus yang dapat merugikan Paslon Gubernur Kalsel Haji Denny – Haji Difri (H2D) menjadi sorotan banyak pihak. Hal ini juga disampaikan Ketua Tim Pemenangan H2D di Kabupaten Banjar, Muhammad Rofiqi, dan ia bahkan menyebutnya parah serta berada di zona merah.
“Kalau ada zona diatas zona merah, maka kami bernai bilang diatas merah,” tegasnya, Jumat (11/12/2020).
Rofiqi memaparkan, berdasarkan hasil investigasi Tim H2D sejumlah dugaan pelanggaran telah terjadi, misalnya surat suara lebih dulu dicoblos untuk paslon 1 dan dilakukan KPPS. Kemudian juga lambatnya input perolehan suara Pilgub Kalsel di Kabupaten Banjar dengan alasan yang tidak masuk akal, dan terparah C1 diminta tidak diberi KPU dengan alasan tidak ada dalam peraturan.
Melihat kasus per kasus yang terjadi tersebut, ungkap Ketua DPC Partai Gerindra Kabupaten Banjar ini, maka hampir dapat dipastikan seperti ada unsur kesengajaan. Apalagi C1 untuk saksi diberikan KPU hanya fotokopi saja.
“Siapapun yang menang akan berlanjut ke MK, tapi yang jadi masalah ketika C1-nya hanya fotokopi, tentu untuk pembuktiannya sulit, karena tidak sama dengan bukti otentik yang sama – sama ditandatangani,” tegas Muhammad Rofiqi yang juga sarjana hukum jebolan Undip ini.
Terpisah, Calon Gubernur Kalsel peraih suara terbanyak sementara versi hitung cepat dan real count KPU Denny Indrayana juga mulai gerah atas dugaan pelanggaran yang ditemukan. Hal ini terlihat saat jumpa pers di kediamannya di Banjarbaru, Jumat (11/12/2020) malam.
Denny Indryana menyoroti lambannya proses penghitungan suara yang diinput oleh KPU Kabupaten Banjar dan penundaan proses pleno rekapitulasi penghitungan suara di beberapa kabupaten/kota. Hal ini menurutnya patut diwaspadai dan dicurigai.
“Penundaan-penundaan itu salah satu modus yang memberi ruang adanya manipulasi. Maka kalau ada yang lambat dan ditunda, kita harus memasang mata dan telinga. Si rekap sendiri sangat lambat di Kabupaten Banjar dan Kota Banjarmasin, Ini kota yang internetnya jauh lebih cepat, tapi merekapnya lebih lambat dibanding kabupaten lain,” terang Prof Denny Indrayana.