Kantor Berita Kalimantan

Akibat Banjir Jalan di Desa Tajau Landung Terputus

MARTAPURA – Sering diguyur hujan dan tergerus Sungai Martapura yang terus meluap, sejumlah jalan di Kecamatan Martapura Barat, Kabupaten Banjar menjadi rusak dan hampir tak lagi bisa dilalui, Selasa (29/3/2022). 

Jalan di Desa Tajau Landung contohnya, jalan alternatif dari Kabupaten Banjar menuju Kabupaten Barito Kuala kini kondisinya sangat memprihatinkan. Di jalan ini sudah tidak terhitung lagi lobang menganga disetiap badan jalannya. Parahnya lagi ketinggian air dibeberapa titik melebihi mesin motor roda dua dikala melintas. Lantas saja membuat pengendara yang tidak mengetahui adanya kerusakan di badan jalan tidak jarang ditemui harus terperosok dan terjatuh.

Tidak hanya lobang di badan jalan yang tertutupi genangan air, terpantau bahu jalan juga nampak ambruk tergerus derasnya air sungai yang meluap, dikhawatirkan akses satu satunya di Desa Tajau Landung ini jika tidak ditangani dengan serius, kondisi jalan akan ambruk hingga tak lagi dilalui.

“Selain merendam tidak kurang 20 rumah warga, banjir yang terjadi dalam dua minggu terakhir juga merendam jalan utama di desa ini, akibatnya sejumlah jalan rusak rusak dan tidak jarang kami jumpai pengendara terjatuh karena tidak mengetahui adanya lobang ditengah jalan,” Kata Kepala Desa Tajau Landung Pahrurraji.

Kepala Desa Tajau Landung

Ditambahkan Pahrurraji masih di Desa Tajau Landung juga didapati satu titik jalan yang terputus akibat digerus air Sungai Martapura, guna pengendara roda dua bisa tetap melintas pihak desa dengan inisiatif membuat jembatan titian sementara.

“Jalan yang terputus ini ada di kawasan Sungai Tangah Daun begitu orang sini mengenal tempat tersebut, lokasinya ada didekat pabrik penggilingan padi, agar roda dua tetap dapat melintas kami buatkan titian jembatan sementara kira kira ada sepanjang 10 meter,” akunya. 

Pahrurraji hanya bisa berharap jalan penghubung antar desa hingga kabupaten ini dapat diperbaiki oleh pemerintah daerah saat air tak lagi pasang, sehingga jalan tetap dapat dilalui dan tidak semakin rusak parah.

“Kami juga menghimbau agar pengendara roda 6 seperti truk dengan beban 2 ton lebih agar tidak dulu melintasi jalan di Desa ini, kami khuatirkan jika terus dilewati dengan berat berlebih jalan akan ambruk dan tak lagi dapat dilalui,” pungkasnya.

Exit mobile version