Aktivis Tuding Seleksi Calon PPK Untuk PSU Pilgub Kalsel 2020 Di Kabupaten Banjar Tidak Transparan dan Diduga Yang Terpilih Orang Titipan Timses Salah Satu Paslon, Sabtu (24/4/2021).
Aktivis LSM Kalsel Aliansyah menuding ada permainan dalam proses seleksi panitia pemilihan kecamatan(PPK) di Kabupaten Banjar. Menurutnya proses seleksi tidak transparan dan tidak objektif.
Menurut Aliansyah untuk seleksi PPK dalam menghadapi pemungutan suara ulang (PSU) Pilgub Kalsel 2020 harusnya seleksi dilakukan secara transparan. Hal itu penting agar tidak memunculkan dugaan negatif, misalnya PPK terpilih titipan salah satu Timses salah satu Paslon Gubernur Kalsel.
Aktivis yang beberapa waktu lalu juga telah melakukan aksi unjuk rasa di KPU Banjar ini meminta agar dilakukan seleksi ulang. Sebab, ia menilai proses seleksi PPK diduga bermasalah, sehingga yang lulus tidak berdasarkan penilaian yang objektif.
“Proses Pilgub Kalsel 2020 di Kabupaten Banjar bermasalah, sehingga digugat ke MK dan akhirnya diminta menggelar PSU. Masalah tersebut diduga akibat sebagian oknum penyelenggara pemilu seperti KPU sampai ke PPS tidak profesional,” tegasnya, Sabtu (24/4/2021).
Pada kesempatan ini Aliansyah juga menyatakan, kalau KPU Banjar tidak bisa melakukan seleksi calon anggota PPK secara profesional, maka serahkan saja ke lembaga yang independen.
“Kami harapkan KPU Banjar bekerja profesional, sehingga tidak lagi muncul masalah pasca PSU Pilgub Kalsel yang berujung gugatan ke MK ataupun gugatan tindak pidana,” tandasnya.
Terpisah, Komisioner KPU Kabupaten Banjar Abdul Muthalib mengatakan, memang format pengumuman sudah seperti itu. Kemudian yang terpilih sudah berdasarkan penilaian dan diumumkan ke publik.
Menurut pria yang akrab disapa Azis ini, bila ada yang terindikasi dari parpol atau tim sukses bisa disampaikan ke Kantor KPU Banjar.
“Sampaikan laporan dengan disertai alat bukti, bukan tuduhan semata,” pungkas Abdul Muthalib.