KBK.News, RIYADH — Sejumlah negara Muslim tak rayakan Isra Miraj sebagai perayaan besar.
Isra Miraj merupakan peristiwa penting dalam sejarah Islam mengenai perjalanan spiritual Nabi Muhammad Saw dari Masjidil Haram di Makkah ke Masjidil Aqsa di Yerusalem.
Di momen itu, Nabi Muhammad juga menerima perintah mengerjakan sholat kepada umatnya.
Peristiwa itu kemudian dianggap sebagai momen penting dalam sejarah Islam.
Meski begitu, tidak semua negara Muslim menjadikannya sebagai hari libur nasional atau merayakannya secara besar-besaran.
Negara Muslim yang Tak Rayakan Isra Miraj
1. Arab Saudi
Pertama, ada Arab Saudi. Salah satu alasan negara ini tidak merayakan Isra Mikraj berkaitan dengan pandangan keagamaan di sana yang cenderung menghindari tradisi atau kebiasaan yang dianggap tak punya dasar kuat dalam Al-Qur’an dan Hadis.
Sejalan dengan hal itu, Arab Saudi juga tidak menetapkan hari libur nasional untuk memperingati peristiwa Isra Mikraj.
Terlepas dari itu, bukan berarti Muslim di Arab Saudi tidak percaya peristiwa Isra Miraj. Mereka tetap meyakini peristiwa Isra Miraj sebagai bagian dari sejarah Islam yang penting, tetapi tanpa ritual atau acara khusus.
2. Yordania
Lanjut, ada Yordania. Mengutip RoyaNews, negara ini secara historis tidak menetapkan Isra Miraj sebagai hari libur umum untuk kementerian, lembaga, atau kantor pemerintah.
Meski begitu, momen Isra Miraj dihormati sebagai salah satu peristiwa penting dalam Islam. Umat Muslim di sini menanggapi momen itu dengan sederhana tanpa menghilangkan pemahaman tentang perjalanan spiritual Nabi Muhammad Saw tersebut.
3. Iran
Muslim di Iran percaya adanya peristiwa Isra Miraj. Namun, mereka tidak merayakannya secara besar-besaran sebagai perayaan nasional termasuk menjadikannya hari libur.
Salah satu alasannya karena Iran adalah negara dengan mayoritas Muslim Syiah, sehingga memiliki tradisi keagamaan sendiri.
Di sini, peringatan keagamaan cenderung lebih fokus pada peristiwa dan figur penting dalam sejarah Syiah, seperti Asyura (peringatan wafatnya Imam Husain di Karbala) misalnya.
Namun, Isra Miraj tetap dihormati dalam konteks ajaran Islam dan dibahas dalam ceramah keagamaan di masjid atau pusat studi keislaman.
Mereka sepakat menjadikannya sebagai salah satu peristiwa penting dalam kehidupan Nabi Muhammad Saw.
4.Aljazair
Bagi Aljazair, mereka memiliki pendekatan yang berbeda terhadap peringatan Isra Miraj. Di sini, momen Isra Mikraj biasanya dihormati dengan acara-acara keagamaan, tetapi tidak ada perayaan besar atau libur nasional secara resmi.
Umat Muslim di Aljazair hanya sebatas mengikuti ceramah di masjid atau melakukan ibadah khusus pada malam Isra Miraj, tanpa perayaan besar seperti di beberapa negara lain.
Hal ini sebagian disebabkan pengaruh budaya dan tradisi lokal yang lebih menekankan pada ibadah individual dan kajian agama.
5. Nigeria
Berikutnya ada Nigeria. Negara yang memiliki populasi Muslim signifikan (sekitar 50%) ini, Isra Miraj dihormati oleh komunitas Muslim.
Namun, pemerintah di sana tidak secara resmi menetapkannya sebagai hari libur nasional di seluruh negara. Sebagian umat Muslim lebih memilih memperbanyak ibadah dan mencoba mengambil hikmah dari peristiwa tersebut.
Itulah beberapa negara Muslim yang tak rayakan Isra Miraj sebagai perayaan besar-besaran.
Penulis*/ Editor :Iyus
(Berbagai Sumber)