MARTAPURA – Banyak bangunan sekolah di Kabupaten Banjar yang rusak dan salah satunya SDN 2 Sungai Kitano minimnya anggaran di Disdik, terpaksa harus menunggu anggaran Tahun 2023 untuk perbaikan, Rabu (21/12/2022).
Ketua DPRD Kabupaten Banjar H M Rofiqi, saat meninjau langsung ke lokasi SDN 2 Sungai Kitano melihat bangunan sekolahnya sudah memprihatinkan, Kamis (12/2/2022).
“ Saya mendapat keluhan dari warga yang mengabarkan bahwa kondisi SDN 2 Sungai Kitano sudah sangat memprihatinkan. Dan benar saja, dengan kondisi sebagian konstruksi bangunan yang sudah lapuk ini jelas aktivitas belajar mengajar di sini sudah membahayakan bagi keselamatan 90 siswa yang ada,” ujar Rofiqi.
Rofiqi menganggap kebijakan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Banjar minim perhatian terhadap sektor pembangunan pendidikan di desa-desa terpencil.
“Saya menilai bangunan sekolahan ini harus diganti. Karena kondisinya sudah tidak layak dan sangat membahayakan. Seharusnya pembangunan di sektor pendidikan dijadikan prioritas utama yang harus dilakukan Pemkab Banjar,” jelasnya.
Menanggapi hal tersebut, Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Kabupaten Banjar Liana Penny mengakui, rata-rata usia bangunan sekolah di Kabupaten Banjar sudah tua.
” Kalau dari Disdik, memang prioritas utama untuk pra sarana adalah rehabilitasi bangunan sekolah, karena memang rata-rata bangunan sekolah kita memang usianya sudah tua,” ucap Liana penny, Rabu, (21/12/2022) siang.
Menurut Liana, data utama yang pihaknya pakai adalah data dari Data Pokok Pendidikan (Dapodik). Karena itu harus ada kerjasama antara kepala sekolah dan operator untuk mengisi Dapodik dengan benar.
” Untuk Sungai Kitano 2 ini, kepala sekolahnya baru melaporkan sekitar bulan November tahun 2022 dan penganggaran untuk 2023 itu sudah selesai prosesnya,” ujarnya.
Kadisdik Banjar ini juga mengungkapkan, pihaknya sudah mengusulkan ke Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) dan sudah melakukan survei ke SDN 2 Sungai Kitano.
” Mudah-mudahan nanti ada masuk di anggaran tambahan 2023 atau nanti di 2024,” pungkasnya.