Site icon Kantor Berita Kalimantan

Begini Upaya Pencegahan Penularan Hepatitis Misterius Di Kalteng

PALANGKA RAYA –  Guna mencegah penularan penyakit Hepatitis Misterius di Kalimantan Tengah (Kalteng) masyarakat diimbau menjaga kebersihan lingkungan dan memelihara pola hidup sehat, Senin (16/5/2022).

Hal tersebut disampaikan Direktur Rumah Sakit Umum Daerah dr. Doris Silvanus Palangka Raya, Yayuk Indriati. Menurutnya, penyakit Hepatitis Misterius yang saat ini mewabah di sejumlah negara dan banyak terjadi pada anak di bawah usia 18 tahun.

Penyakit Hepatitis Misterius, ungkap Yayuk, memiliki gejala mirip dengan Hepatitis A dan B, yang kebanyakan menyerang orang dewasa.

“Tetapi pada kasus penyakit Hepatitis Misterius lebih banyak menyerang anak-anak secara cepat, akut, hingga mengalami gejala parah,” jelasnya, Minggu (15/5/2022).

Rumah Sakit Umum Daerah dr. Doris Sylvanus Palangka Raya itu sendiri, beber Yayuk, sudah menyiapkan sarana dan prasarana, seperti petugas kesehatan, ruangan perawatan. Hal itu perlu pihaknya siapkan agar setiap saat bisa digunakan, jika ada pasien Hepatitis Misterius akut. 

“Secara internal kami dari pihak rumah sakit siap dan terus melakukan pemantauan, baik itu di gawat darurat ataupun rawat jalan. Sampai saat ini masih belum ada yang terdeteksi Hepatitis Misterius,” ungkapnya.

Kepada seluruh masyarakat di Kalimantan Tengah, Yayuk mengimbau untuk dapat memaksimalkan upaya-upaya pencegahan penyakit Hepatitis Misterius. Hal itu diantaranya dengan menjaga kebersihan lingkungan dan menerapkan pola hidup sehat.

Direktur Direktur Rumah Sakit Umum Daerah dr. Doris Silvanus Palangka Raya ini juga minta masyarakat bekerja sama mencegah terjadinya penularan hepatitis akut misterius. Misalnya dengan menjaga kebersihan dan sanitasi lingkungan, serta memastikan sering mencuci tangan dan memperhatikan kebersihan makanan yang dimakan di luar rumah.

“Gejala yang dialami penderita di antaranya demam, lelah, kemudian mual, muntah dan yang paling khas yakni mata dan tubuhnya berwarna kuning. Namun, gejala paling parah yang dapat terjadi pasien akan mengalami penurunan kesadaran, yang apabila tidak ditangani dengan baik bisa menimbulkan kematian,” tandas Yayuk.

Sumber : (MC. Isen Mulang.1/nd)

 

Exit mobile version