Martapura : Inilah warisan peninggalan Datu Kalampayan yang masih dirawat oleh keturunan beliau hingga generasi ke -8 di Dalam Pagar, Martapura, Senin ( 10/6/2019).
Selain mewariskan ajaran agama islam dan kitab yang ia tulis, Syekh Muhammad Arsyad juga masih punya peninggalan lainnya yang dirawat oleh zuriatnya. Warisan berupa sebuah ranjang kayu dan cermin terlihat masih terpelihara dengan baik.
Banyak peziarah yang datang ke Makam Syekh Muhammad Arsyad Al-Banjary. Para peziarah ini datang dari berbagai wilayah di Kalimantan dan bahkan dari seluruh Indonesia untuk memuliakan Wali Allah yang juga dikenal sebagai Datu Kalampayan.
Sebagian peziarah mengunjungi Makam Wali Allah yang berada di Desa Kalampayan. Namun, sebagian lagi ada yang menyempatkan diri untuk melihat warisan Datu Kalampayan berupa ranjang terbuat dari kayu dan sebuah cermin.
Pada puncak Haul Datu Kalampayan ke -213 ini, seusai kegiatan banyak jamaah yang juga menyempatkan diri untuk melihat secara langsung warisan Syekh Muhammad Arsyad Al-Banjary. Mereka mendatangi rumah H. Mahjuri yang merupakan zuriat ke- 8 Datu Kalampayan.
Rumah H. Mahjuri yang berada di samping Mesjid Tuhfaturrahhibin, tempat puncak haul ini menjadi lebih ramai, karena banyaknya tamu yang berkunjung.
Menurut H. Mahjuri, cermin dan ranjang yang terbuat dari kayu jati milik Datu Kalampayan merupakan hadiah dari Gubernur Jenderal Belanda pada jaman itu. Selanjutnya cermin dan ranjang tersebut dijadikan mahar ketika Datu Kalampayan menikahi Ratu Aminah binti Pangeran Thoha.
“Pernikahan dengan mahar tersebut digelar setelah Datu Kalampayan pulang dari Tanah Suci Mekkah,” ujarnya.
H. Mahjuri juga mengungkapkan, bahwa ia bersama keturunan dari Datu Kalampayan, hingga sekarang tetap merawat cermin dan ranjang warisan ulama besar dari Tanah Banjar ini.