MARTAPURA – Festival kejuaraan Silat Budaya Kuntau memperebutkan Piala Bupati Banjar H Saidi Mansyur digelar di Aula Wisata Sungai Rangas, Kecamatan Martapura Barat, Minggu (24/7/2022).
Festival Kejuaraan Silat Budaya Kuntau digelar Dinas Kepemudaan dan Pariwisata Kabupaten Banjar ini dibuka secara Bupati Banjar H Saidi Mansyur. Kegiatan ini sekaligus merupakan rangkaian dari HUT Ke-72 Kabupaten Banjar.
Bupati Banjar H Saidi Mansyur pada saat pembukaan kegiatan tersebut mengatakan, Pemkab Banjar sangat mengapresiasi festival budaya yang diselenggarakan oleh Asosiasi Perguruan Pencak Silat Budaya Indonesia (APPSBI) ini. Apalagi even inj melibatkan anak muda dalam pelestarian budaya yang akan berdampak positif bagi para pemuda.
Menurut Saidi, APPSBI Kabupaten Banjar telah terbentuk pada tahun 2021 lalu dan berkeinginan untuk menggelar kejuaraan, namun terkendala dengan pandemi Covid-19.
” Pada Tahun 2021 lalu APPSBI mau melaksanakan pembinaan dan juga kejuaraan, tetapi terkendala pandemi, dan baru bisa digelar tahun ini,” ucapnya.
Sementara itu, Elita selaku Ketua Panitia Pelaksana Festival Budaya mengatakan, kegiatan Festival ini telah di ikuti 9 perguruan Silat Kuntau yang tersebar di beberapa kecamatan di Kabupaten Banjar.
Elita menjelaskan bahwa sebenarnya ada 14 perguruan yang tercatat sebagai anggota. Namun tidak semua perguruan bisa mengikuti festival tersebut.
” Hal itu dikarenakan, ada yang kurang mengerti tentang festival, gugup bagaimana festival itu. Dan ini merupakan gebrakan kita bahwa begini loh festival,” ujarnya.
Dirinya mengharapkan dengan adanya Festival Kuntau ini, agar masyarakat umum dapat melihat dan mengetahui bahwa Kuntau memiliki keindahan dan seni dan gerak.
” Kuntau bukanlah suatu hal yang menyeramkan dan mengundang perkelahian, namun kita harus liat dari segi seni nya, saya berharap Kuntau kedepan nya bisa lebih lestari lagi di Indonesia, Khususnya di Kalimantan Selatan agar bisa menembus ke Internasional,” harapnya
Fastival yang memperebutkan piala bergilir Bupati Banjar tersebut berlangsung selama 1 hari. Melibatkan 5 juri dalam penilaian dengan siatem 1 perguruan diwajibkan 3 penampilan, masing-masing kategori kelompok, perorangan dan cerita.