Site icon Kantor Berita Kalimantan

Ketua DPRD Banjar Siap Berkemah Di Kemenlu RI Untuk Bebaskan WNI Asal Martapura Di Arab Saudi

Ketua DPRD Banjar Muhammad Rofiqi (baju merah) dan Gusti Abdurrachman (baju kotak-kotak) kunjungi keluarga nenek Noor Hidayah di Tanjung Rema, Martapura.

Ketua DPRD Banjar Muhammad Rofiqi (baju merah) dan Gusti Abdurrachman (baju kotak-kotak) kunjungi keluarga nenek Noor Hidayah di Tanjung Rema, Martapura.

MARTAPURA – Ketua DPRD Kabupaten Banjar Muhammad Rofiqi berkomitmen bantu warga Kota Martapura yang di tahan di Arab Saudi dan siap datangi Kemenlu RI di Jakarta dan berkemah, Jumat (23/7/2022).

Komitmen tersebut disampaikan Muhammad Rofiqi seusai mengunjungi anak-anak dan keluarga nenek Noor Hidayah (66) di Tanjung Rema, Martapura. Menurut Rofiqi, ia merasakan betapa menyedihkan nasib nenek tersebut setelah mendengar langsung dari anak-anaknya bagaimana kronologis, hingga orangtua mereka diduga difitnah dengan tuduhan menculik anak, padahal anak tersebut adalah cucu angkatnya sejak bayi.

“Kedatangan saya bersama anggota DPRD Kabupaten Banjar Gusti Abdurrachman ini untuk memberikan dukungan moral kepada keluarga nenek Noor Hidayah. Selain itu sebagai wakil rakyat tentu wajib bagi kami untuk memperjuangkan warganya termasuk mereka yang bermasalah hukum di luar negeri,” tegas politisi muda Partai Gerindra ini.

Dalam waktu secepatnya, beber Rofiqi, Ia bersama sejumlah anggota DPRD Kabupaten Banjar akan melakukan koordinasi dengan Komisi I DPR RI untuk mendesak Kemeterian Luar Negeri melakukan upaya bantuan hukum dan pembebasan terhadap nenek Noor Hidayah.

“Selain itu juga saya akan ke Kemenlu RI di Jakarta untuk mempertanyakan bagaimana langkah mereka untuk memberikan Perlindungan WNI, khususnya terhadap nenek Noor Hidayah. Kalau belum atau tidak mendapat penjelasan yang signifikan, maka saya siap berkemah di depan Kantor Kemenlu RI di Jakarta,” ungkapnya.

Sarjana hukum alumni Undip Semarang ini juga mengakui, bahwa upaya hukum untuk membebaskan warga Kabupaten Banjar di Arab Saudi itu tidak mudah. Hal itu karena hukum yang digunakan di Arab Saudi dengan di Indonesia itu berbeda, tetapi substansinya sama, yakni untuk keadilan.

“Perjuangan kita tentu saja untuk tidaklah mudah. Karena sudah dipastikan hukum yang digunakan adalah hukum yang berlaku di Arab Saudi,” ujarnya.

Kemudian Gusti Abdurrachman atau yang akrab disapa Antung Aman menambahkan, bahwa ia sangat mendukung semua upaya membebaskan nenek Noor Hidayah, termasuk langkah Ketua DPRD Banjar tersebut. Namun, ia juga mengaku merasa lega setelah anak dari nenek Noor Hidayah menceritakan kondisi orangtua mereka sehat dan baik disana.

“Selanjutnya yang menjadi atensi khusus lainnya, yakni keberadaan Hafiza, cucu nenek Noor Hidayah. Sebab sejak nenek Noor Hidayah ditahan di penjara Al Zahir, Jeddah nasib dan keberadaannya tidak diketahui,” ungkap Antung Aman yang juga tokoh NU Kabupaten Banjar ini.

Kemudian anak – anak dan keluarga nenek Noor Hidayah Kepada Ketua DPRD dan Anggota DPRD Banjar yang mengunjungi menyampaikan terima kasih mereka atas kunjungan dan segala upaya bantuan yang diberikan. Mereka juga sangat berharap orangtua mereka dan cucu angkatnya bisa dibebaskan dan dikembalikan ke Tanah Air.

“Kondisi Umi (sebutan Noor Hidayah, red.) memang baik-baik saja. Kami berkomunikasi dua hari yang lalu,” ujar Husin, yang diamini dua saudarnya Hasan dan Ahmad.

Keduanya menceritakan langkah yang telah mereka upayakan, namun masih belum ada hasilnya.

“Semoga saja dengan bantuan pemerintah dalam hal ini DPRD Kabupaten Banjar, Umi kami bisa dibebaskan dan kembali ke tanah air,” pungkas Hasan.

Exit mobile version