MARTAPURA – Ketua Pansus Pasar Bauntung Batuah DPRD Kabupaten Banjar H Yunani membantah kalau Pansus yang terbentuk tidak ada urgensinya, Sabtu (3/6/2023).
Hal tersebut disampaikan Ketua Pansus Pasar DPRD Kabupaten Banjar dalam menanggapi adanya pernyataan, bahwa Pansus yang ia pimpin tak punya alasan penting untuk dibentuk.
” PD Pasar Bauntung Batuah itu sudah lebih 12 tahun dibentuk oleh Pemkab Banjar dan sejumlah rekomendasi telah diberikan DPRD Kabupaten Banjar untuk perbaikan menyeluruh. Termasuk perbaikan untuk peningkatan PAD dan juga manajemen,” jelas politisi senior H Yunani ini, Sabtu (3/6/2023) pagi.
Menurut H Yunani kalau ada parpol atau yang tidak ingin bergabung dengan Pansus Pasar, itu hak politik mereka, tetapi kalau dikatakan tidak urgensinya, maka itu ia nilai keliru.
” Kalau tidak ingin bergabung di Pansus Pasar itu hak politik mereka, namun kalau dikatakan tidak ada urgensinya, maka saya kira itu keliru. Karena Pansus Pasar ini bertujuan untuk sama – sama mencari solusi terbaik agar perusahan milik daerah, yakni Pasar Bauntung Batuah agar lebih baik, moderen dan memberi sumbangsih PAD yang signifikan bagi pembangunan di Kabupaten Banjar,” tegas H Yunani.
Menurut H Yunani, melalui Pansus Pasar Bauntung Batuah, pihaknya bisa membantu pihak manajemen untuk mencarikan solusi, misalnya tentang tata kelola parkir yang baik, sehingga bisa meningkatkan pendapatan asli daerah (PAD).
” Saya sudah 12 tahun mengikuti perkembangan pengelolaan Pasar Bauntung Batuah, bahkan saya juga terlibat saat pembentukannya. Harapan saya perusahan milik daerah ini dikelola secara maksimal dan minim kebocoran, sehingga PAD bisa dinikmati masyarakat Kabupaten Banjar. Misalnya belajar dari tata kelola parkir yang baik dilakukan Pemkab HST yang kontribusi PAD mencapai miliaran rupiah pertahun, dan Kabupaten Banjar saya kira bisa lebih dari itu,” ungkap tokoh masyarakat Gambut ini.
Berdasarkan data yang dihimpun ada 2 fraksi di DPRD Kabupaten Banjar yang tidak mengikutsertakan perwakilannya di Pansus Pasar Bauntung Batuah. Kedua fraksi tersebut, yakni Fraksi Partai Golkar dan Fraksi Partai Nasdem.