Pembakal Kuin Kecil Bantah Warga Takut Melapor, Akui Jalan Rusak Membuatnya Sering Tak Bisa Tidur
KBK.News, MARTAPURA – Pembakal Desa Kuin Kecil, Kecamatan Aluh-Aluh, Imbran Kabupaten Banjar, memberikan klarifikasi terkait keluhan warga mengenai kondisi jalan utama desa yang tak kunjung diperbaiki, Selasa (18/11/2025).
Ia menegaskan pihak pemerintah desa telah berupaya maksimal, meski keterbatasan anggaran membuat perbaikan jalan sulit direalisasikan secara optimal.
Menurutnya, Dana Desa tidak memungkinkan untuk menutupi biaya perbaikan besar.
“Dana darurat kami hanya tersisa Rp12 juta setengah. Tiap tahun jalan di sini kami tambal sulam, tapi karena dilalui tiga desa setiap hari, pasti cepat rusak kembali. Kami tidak sanggup kalau memakai Dana Desa untuk memperbaiki jalan itu,” jelas Imbran kepada KBK.News, Selasa (18/11/2025) malam.
Pembakal mengaku sudah berkoordinasi dengan desa tetangga untuk mencari dukungan.
“Kemarin saya minta tolong dengan Kades Terapu, tapi belum tembus. Selanjutnya saya mungkin akan minta bantuan dengan Pembakal Bekambat. Intinya, kami sudah berusaha,” ujarnya.
Bahkan, ia menceritakan bahwa masalah jalan desa itu kerap membuatnya kepikiran hingga sulit tidur saat tengah malam.
“Saya sering bangun tengah malam karena memikirkan jalan yang rusak di desa saya,” tuturnya.
Terkait adanya warga yang mengaku takut menyampaikan keluhan karena khawatir ‘didatangi’ aparat desa, sang Pembakal membantah keras tudingan tersebut.
“Itu tidak benar. Kami selalu musyawarah dengan warga dan RT. Uang desa ini diputuskan penggunaannya bersama, apakah untuk tambal sulam atau kebutuhan lain. Saya tidak mungkin bersikap otoriter kepada warga saya sendiri,” tegasnya.
Ia juga menyebut warga pernah meminta pembangunan titian, tetapi lagi-lagi anggaran terbatas.
“Dana seadanya hanya memungkinkan untuk menambal sulam. Titian itu penting, karena kalau rusak warga tidak bisa ke jalan poros,” tambahnya.
Sebelumnya, warga Desa Kuin Kecil mengeluhkan kondisi jalan yang disebut semakin parah. Ruas terburuk berada di RT 01, perbatasan Kuin Kecil dan Kuin Besar.
“Kasihan pengendara yang lewat, khususnya warga sini. Jalan ini akses untuk tiga desa, tapi tidak ada perbaikan,” kata seorang warga yang meminta identitasnya dirahasiakan.
Ia juga menyebut banyak warga enggan menyampaikan keluhan secara terbuka.
“Takut didatangi orang dari desa karena dianggap mempermalukan desa,” pungkasnya.
