MARTAPURA – Musim kemarau panjang di wilayah Kalimantan Selatan, selain memberikan dampak buruk terhadap lingkungan, juga memberikan dampak positif bagi petani buah durian di Kecamatan Karang Intan, Kabupaten Banjar, Minggu (8/10/2023).
Panen besar buah durian tersebut menjadi berkah tersendiri bagi petani dan penggemar buah durian. Pasalnya, di Kecamatan Karang Intan sudah 3 tahun tidak ada musim panen buah durian karena musim penghujan.
Hal tersebut disampaikan oleh Tokoh Masyarakat Kecamatan Karang Intan, Warhamni. Ia mengatakan musim kemarau merupakan keberkahan bagi dirinya yang juga selaku pemilik pohon durian.
“Dengan berkahnya kemarau, maka kita disini bisa menikmati durian, apalagi kan Karang Intan merupakan salah satu penghasil buah durian terbanyak di Kalsel,” ujar Anggota DPRD Kabupaten Banjar dari Fraksi Partai NasDem Ini.
Untuk penghasil buah durian di Karang Intan, lanjut Warhamni, Desa Biih menjadi yang paling banyak menghasilkan durian pada musim panen, selain banyak, durian di Desa Biih sangat terkenal dikalangan masyarakat.
“Selain di Biih, penghasil durian juga banyak di Desa Abirau, Sungai Asam, Sungai Alang, Sungai Landas, dan Padang panjang. Kita akan upayakan terdepan, penghasil buah untuk Ibu Kota Negara (IKN), yang tidak mungkin lagi mendatangkan dari medan, harus kita yang memproduksi lebih banyak,” jelas Warhamni.
Terlebih, beber Warhamni, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalimantan Selatan, yang selalu mengadakan kontes durian, tidak melaksanakan kontes karena selama 3 tahun durian di Karang Intan tidak panen.
“Namun, rencananya kita akan mengadakan kontes skala kecil saja, mungkin dalam akhir bulan ini , kita akan adakan kontes buah tiwadak (cempedak), apalagi kontes tiwadak ini belum pernah digelar dimanapun sebelumnya,” pungkasnya.